Heboh Herd Immunity untuk Lawan Virus Corona Covid-19, ini Temuan Peneliti

Kamis, 09 Juli 2020 | 15:26 WIB
Heboh Herd Immunity untuk Lawan Virus Corona Covid-19, ini Temuan Peneliti
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi besar Spanyol pada virus corona Covid-19 menunjukkan hanya 5 persen dari populasi telah mengembangkan antibodi, yang memperkuat bukti bahwa herd immunity atau kekebalan kelompok sulit diraih.

Sebelumnya, herd immunity atau kekebalan kelompok ini digadang-gadang bisa membantu manusia menghadapi virus corona Covid-19.

Kekebalan kelompok ini dicapai ketika cukup banyak populasi yang terinfeksi virus atau bakteri maupun divaksinasi untuk menghentikan peredarannya.

Temuan yang ditulis dalam jurnal medis The Lancet ini pun menunjukkan bahwa 95 persen populasi Spanyol tetap rentan terhadap virus corona.

Baca Juga: Studi: Buah dan Sayur Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2 hingga 25 Persen

Pusat Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan bahwa penelitian Spanyol pada sampe representatif nasional dengan lebih dari 61 ribu peserta, nampaknya merupakan penelitian terbesar di antara belasan studi serologis mengenai virus corona oleh negara-negara Eropa.

Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]

Hal ini menambah temuan studi antibodi yang melibatkan 2.766 peserta di Jenewa, Swiss yang diterbitkan di The Lancet pada 11 Juni 2020.

"Kunci dari temuan penelitian serupa di China dan As adalah sebagian besar populasi tampaknya tetap tidak terpajan. Bahkan di daerah dengan sirkulasi virus yang luas," jelas peneliti di The Lancet dikutip dari CNN.

Isabella Eckerle, seorang ahli virus di University of Geneva menjelaskan setiap pendekatan yang diusulkan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity melalui infeksi alami tidak bisa diraih.

Dokter pun tidak yakin seseorang tidak bisa terinfeksi lagi jika sudah memiliki antibodi virus corona Covid-19. Bahkan belum diketahui seberapa lama dan efektifnya antibodi itu melindungi diri dari virus.

Baca Juga: Selain Nyeri Dada, Keringat Dingin Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung

"Seroprevalensi yang relatif rendah diamati dalam konteks epidemi intens di Spanyol bisa berfungsi sebagai referensi ke negara lain. Saat ini, herd immunity sulit dicapai tanpa menerima kerusakan jaminan dari banyak kematian dalam populasi yang rendan serta membebani sistem kesehatan secara berlebihan," tulis laporan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI