Suara.com - Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat hati-hati dalam mengolah makanan yang terbuat dari hewan. Sebab pengolahan makanan yang tidak benar bisa berpotensi menularkan penyakit dari hewan ke manusia, atau yang biasa disebut juga sebagai penyakit zoonosis..
"Penyakit yang ada di manusia hampir 80 persen berasal dari hewan, baik hewan ternak maupun satwa liar. Perlu kita waspadai bahwa kebiasaan mengolah makanan dengan dimasak tidak baik itu tentunya akan berpotensi terjadinya penularan dari hewan ke manusia yang mengonsumsinya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dalam webinar bersama media, Kamis (9/7/2020).
Kewaspadaan juga perlu ditingkatkan oleh orang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi atau memelihara satwa liar, kata Nadia.
"Bahkan ada di sebagian daerah kalau makan atau minum dari hewan satwa liar seperti ular, kelelawar itu menambah daya tahan tubuh. Padahal kita tahu memakan hewan liar jauh lebih berisiko daripada makan makanan hewan ternak," ucapnya.
Baca Juga: Data Kemenkes: 71.633 Orang Terjangkit Demam Berdarah Selama 2020
Karenanya, ia mengingatkan agar selalu menjaga pola makan dengan memilih bahan makanan yang baik juga diolah dengan benar.
Sebelumnya laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan tentang tren meningkatnya penyakit yang menyebar dari hewan liar ke manusia. Mereka menyebut hal itu kemungkinan didorong oleh degradasi lingkungan alam.
Seperti diberitakan New York Post, ilmuwan menyebutnya penyakit zoonosis, yang meliputi Ebola, SARS, Zika, HIV-AIDS, demam Nil Barat hingga Covid-19.
Penyakit-penyakit tersebut merupakan infeksi yang menularkan antara hewan dan manusia.
“Ilmu pengetahuannya jelas bahwa jika kita terus mengeksploitasi satwa liar dan menghancurkan ekosistem kita, maka akan melihat aliran yang stabil dari penyakit ini melompat dari hewan ke manusia di tahun-tahun mendatang,” kata Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen.
Baca Juga: Flu Babi G4 Belum Masuk ke Indonesia, Kemenkes Minta Masyarakat Waspada
Mereka melanjutkan, bahwa pandemi menghancurkan kehidupan dan ekonomi. Dari semua yang terdampak, yang paling menderita adalah kelompok ekonomi rendah dan kesehatan paling rentan.