Peneliti Klaim Vaksin BCG Bisa Lindungi Diri dari Covid-19, ini Kata WHO

Kamis, 09 Juli 2020 | 10:03 WIB
Peneliti Klaim Vaksin BCG Bisa Lindungi Diri dari Covid-19, ini Kata WHO
Ilustrasi vaksin tuberkulosis, virus corona Covid-19 (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan sedang mencari tahu penyebab beberapa negara berkembang menunjukkan tingkat kematian jauh lebih rendah akibat virus corona Covid-19.

Penelitian oleh Asisten Profesor Luis Escobar dari Sekolah Tinggi Sumber Daya Alam dan Lingkungan di National Institutes of Health pun meneliti Bacille Calmette-Guerin (BCG), vaksin tuberkulosis yang secara rutin diberikan kepada anak-anak di negara-negara dengan tingkat infeksi tuberkulosis tinggi.

Mereka menemukan bahwa vaksin tuberkulosis tersebut memainkan peran penting dalam mengurangi angka kematian akibat virus corona Covid-19. Temuan ini pun dipublikasikan di Prosiding National Academy of Science.

"Dalam penelitian awal, kami menemukan bahwa negara dengan tingkat vaksinasi BCG tinggi memiliki tingkat kematian lebih rendah," jelas Escobar, seorang anggota fakultas di Departemen Konservasi Ikan dan Satwa Liar dikutip dari Medical Express.

Baca Juga: Wabah Pes Dikhawatirkan Meluas, WHO Sebut Kondisinya Bisa Terkontrol

Tetapi, Escobar berpendapat bahwa setiap negara berbeda. Contohnya, Guatemala memiliki populasi yang lebih muda daripada Italia. Sehingga penelitiannya harus menyesuaikan pada data untuk mengakomodasi perbedaan tersebut.

Escobar bekerja sama dengan para peneliti NIH Alvaro Molina-Cruz dan Carolina Barillas-Mury, mengumpulkan data mortalitas kasus virus corona Covid-19 di seluruh dunia.

Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

Berdasarkan data itu, tim peneliti menyesuaikan variabel, seperti pendapatan, akses ke layanan pendidikan dan kesehatan, ukuran, kepadatan populasi dan distribusi usia.

Melalui semua variabel, hasilnya menunjukkan bahwa negara dengan tingkat vaksinasi BCG yang lebih tinggi memiliki tingkat kematian yang lebih rendah akibat virus corona Covid-19.

Salah satu sampel yang menonjol adalah Jerman, yang memiliki rencana vaksin berbeda sebelum penyatuan negara pada tahun 1990.

Baca Juga: Heboh Wabah Pes di Mongolia, Ternyata Penyakit Ini Sudah Ada Sejak Lama

Sementara, Jerman Barat menyediakan vaksin BCG untuk bayi dari tahun 1961 hingga 1998, Jerman Timur memulai vaksinasi BCG satu dekade dan berhenti tahun 1975.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI