Suara.com - Kasus covid-19 telah mencapai lebih dari 12 juta kasus infeksi di seluruh dunia. Dikutip dari situs worldometers.info, tercatat ada 12.162.677 kasus Covid-19 terkonfirmasi di 215 negara dengan penambahan kasus sebanyak 213.20 hanya pada hari Rabu 8 Juli 2020 saja.
Sekitar seperempat kasus infeksi Covid-19 berada di Amerika Serikat dengan jumlahnya 3.158.932 orang. Angka kematian akibat Covid-19 di AS juga telah mencapai 134.862 jiwa.
Kasus Covid-19 terbanyak kedua ada di Brasil dengan 1.716.196 kasus Covid-19.
Posisi ketiga dan seterusnya diikuti India, Rusia, dan Peru yang jumlah kasus tak sampai 800 ribu orang.
Baca Juga: Sulitnya Akses Kondom di Indonesia saat Pandemi Covid-19
Sementara Indonesia ada diperingkat 26 dengan jumlah kasus nasional 68.079 orang, setelah terjadi rekor penambahan jumlah orang yang terinfeksi sebanyak 1.863 orang dalam 24 jam.
"Dari hasil pemeriksaan hari ini, kita menerima laporan positif sebanyak 1.863 orang, sehingga total menjadi 68.079 orang," kata Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dari Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Yurianto memaparkan angka yang didapat dari hasil pemeriksaan 22.183 spesimen. Sehingga total spesimen yang sudah diperoleh dari kasus pertama Covid-19 hingga hari ini adalah 968.237 spesimen.
Spesimen dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Uji Cepat Melokuler (TCM) dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM).
Dari jumlah itu, Yurianto menyebut ada tambahan 50 orang meninggal sehingga total menjadi 3,359 jiwa meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Zodiak Kesehatan Kamis, 9 Juli 2020: Aries dan Scorpio, Yuk Bersepeda!
Kemudian, ada tambahan 800 orang yang dipulihkan sehingga menjadi 31,585 orang lain dipulihkan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (7/7) telah mengatakan bahwa telah ada bukti yang muncul terkait pernyataan bahwa penyebaran virus corona baru bisa melalui udara.
Pernyataan itu setelah didesak sekelompok ilmuwan agar WHO memperbarui panduannya terkait penularan virus SARS COV-2 penyebab sakit Covid-19.
"Kami telah berbicara tentang kemungkinan penularan melalui udara dan penularan aerosol sebagai salah satu mode penularan Covid-19," kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis pada pandemi Covid-19 di WHO, mengatakan pada jumpa pers, dikutip dari Economic Times.
Pada panduan sebelumnya, WHO mengatakan virus yang menyebabkan penyakit pernapasan COVID-19 itu menyebar melalui droplet yang dikeluarkan dari hidung dan mulut orang yang terinfeksi yang dengan cepat tenggelam ke tanah.
Tetapi dalam sebuah surat terbuka kepada badan yang bermarkas di Jenewa, yang diterbitkan pada hari Senin dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, 239 ilmuwan di 32 negara menguraikan bukti bahwa mereka mengatakan menunjukkan partikel virus yang mengambang dapat menginfeksi orang yang menghirupnya.