Infografis
Suara.com - Anak-anak pasti senang bermain. Tak heran mereka punya berbagai jenis mainan bahkan sering kali berserakan memenuhi ruangan rumah.
Menurut psikolog anak Intan Erlita, bagi anak-anak membuat mainan berantakan jadi sesuatu yang menyenangkan. Tetapi juga jadi tantangan bagi orangtua untuk meminta anak merapikan sendiri mainannya.
"Buat anak berantakin mainan itu menyenangkan, merapikannya menyebalkan," kata Intan saat siaran langsung Instagram bersama Ayah & Bunda, Rabu (8/7/2020).
Untuk mengajarkan tanggungjawab, Intan menyarankan, sebaiknya orangtua jangan hanya menyuruh anak untuk merapikan mainannya sendiri. Sebab hal tersebut justru terasa menjemukan bagi mereka.
Baca Juga: Unik, Perempuan Ini Pajang Koleksi Mainan Seks Di Tempat Sepatu
Menurut Intan, selain menyuruh, orangtua juga harus terlibat bersama anak dan menjadikan kegiatan merapikan mainannya jadi lebih menyenangkan.
"Bisa buat box lucu dikaaih warna-warna sesuai kategori mainannya. Lalu ajak anak untuk memasukan ke dalam box sesuai mainannya. Bisa ajak anak, 'ayok dulu-duluan sama bunda untuk rapikan majnan kamu'. Atau ajak bersama adik atau kakaknya. Ternyata itu menarik," paparnya.
Intan menyampaikan bahwa anak akan senang jika orangtuanya ikut terlibat dalam kegiatannya.
"Itu kebanyakan berhasil jika orangtua terlibat dalam kegiatan itu," katanya.
Baca Juga: Bangga Punya Banyak, Wanita Ini Pajang Koleksi Mainan Seks di Rak Sepatu
