Suara.com - Dalam serangkaian penelitian pada kasus 31 pasien menunjukkan, bahwa chilblains atau lesi dermatologis pada kaki tampaknya tidak terkait dengan Covid-19. Studi soal lesi kaki ini telah diterbitkan secara online pada 25 Juni di JAMA Dermatology.
Dilansir dari Medical Xpress, Anne Herman, M.D., dari Université Catholique de Louvain di Brussels dan rekannya memeriksa apakah chilblains yang dikaitkan dengan Covid-19 dalam serangkaian kasus monosentris di rumah sakit perawatan tersier.
Tiga puluh satu pasien yang baru saja mengembangkan chilblains dimasukkan dalam penelitian ini. Para peneliti menemukan bahwa pasien umumnya dalam keadaan sehat dan kebanyakan remaja atau dewasa muda.
Diagnosis chilblains dikonfirmasi dalam analisis histopatologis spesimen biopsi kulit dan sesekali fenomena limfositik atau mikrotothotik.
Baca Juga: Pegawai Positif Corona, Kemendikbud Terapkan Jadwal Piket Masuk Kantor
Pada tujuh pasien, analisis imunofluoresensi menunjukkan vaskulitis pembuluh berdiameter kecil.
Sindrom pernafasan akut berat virus corona baru atau SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tetap tidak terdeteksi oleh reaksi rantai balik transkriptase polimerase terbalik secara real-time pada apusan nasofaring dan pada sampel biopsi lesi kulit untuk semua pasien.
Pada semua pasien, titer antibodi imunoglobulin M dan imunoglobulin G negatif untuk SARS-CoV-2. Tidak ada kelainan signifikan yang dicatat dalam hasil tes darah yang mengindikasikan penyakit sistemik.
"Kami melaporkan beberapa kasus chilblains yang terjadi terutama pada orang muda selama pandemi Covid-19," tulis para penulis.
"Kami berhipotesis bahwa lesi kulit ini mungkin disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh pengendalian dan tindakan penguncian.
Lesi dermatologis, bahkan jika semakin diamati selama pandemi saat ini harus ditafsirkan dengan hati-hati," imbuhnya.
Baca Juga: Rekor! Kasus Positif Corona di Indonesia Melejit 1.863 Orang per Hari Ini
Sebelumnya, pada April Dewan Umum Resmi Spanyol, Perguruan Tinggi Podiatris pun membagian pernyataan yang mengungkapkan bahwa beberapa pasien virus corona mengalami lesi pada kakinya.
"Bentuknya berupa lesi warna ungu (sangat mirip dengan cacar air, campak atau chilblains) yang biasanya muncul di jari kaki dan biasanya sembuh tanpa meninggalkan bekas," jelas Dewan Umum dikutip dari Mirror.
Menurut ahli kulit dan ahli penyakit kaki juga menambahkan bahwa gejala berupa lesi kaki ini juga ditemukan pada banyak pasien virus corona Covid-19 di Italia, Perancis dan Spanyol.