Nyaris Meninggal, Pasien Covid-19 Selamat Usai Transplantasi Paru-Paru

Rabu, 08 Juli 2020 | 15:23 WIB
Nyaris Meninggal, Pasien Covid-19 Selamat Usai Transplantasi Paru-Paru
Ilustrasi rumah sakit, pasien virus corona Covid-19 [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita Korea Selatan berusia 50 tahun telah menerima transplantasi paru-paru ganda setelah terinfeksi virus corona Covid-19 sejak Febuari 2020.

Wanita itu juga termasuk pemegang rekor untuk waktu terlama menjalani perawatan di rumah sakit dengan alat pendukung pernapasan. Sebelum operasi transplantasi paru-paru ganda, ia sempat dirawat selama 112 hari.

Selama 16 minggu menjalani perawatan itu, ia dibantu oleh oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO) yang berarti darahnya beredar melalui mesin untuk diberi tambahan oksigen dan menghilangkan karbon dioksida ke sel darah merahnya.

Ia juga mengembangkan fibrosis paru atau jaringan parut paru. Park Sung-hoon dari Rumah Sakit Hati Kudus Universitas Hallym mengatakan bahwa kondisi pasien memburuk ketika mereka mencoba hydroxychloroquine (obat anti-malaria), kaletra (obat HIV/AIDS) dan steroid.

Baca Juga: Sejarah Sejak Pandemi Maret! Hari Ini Sumut Nihil Kasus Baru Corona

Transplantasi paru-paru ganda untuk pasien virus corona Covid-19 adalah pilihan terakhir. Sebelumnya, orang pertama yang menjalani transplantasi ini adalah Ann Harrison tahun 1986 yang menerima paru-paru seorang anak usia 18 tahun.

ilustrasi pasien Covid-19 (Shutterstock)
ilustrasi pasien Covid-19 (Shutterstock)

Ann berhasil bertahan hidup dengan paru-paru barunya selama 15 tahun, sebelum akhirnya meninggal karena aneurisma otak tahun 2001.

"Saya masih kagum ketika seseorang begitu dekat dengan kematian diberi kesempatan kembali menjalani kehidupan normalnya dengan penuh semangat," kata Dr Joel Cooper, Seorang ahli bedah dikutip dari Science Times.

Saat pandemi virus corona Covid-19 menjadi lebih parah, dokter memang sudah mencari langkah transplantasi paru-paru ganda untuk kasus yang paling parah.

Transplantasi paru-paru ganda pertama untuk pasien virus corona Covid-19 dilakukan oleh seorang wanita 20 tahun di Rumah Sakit Memorial Northwestern di Chichago pada 5 Juni 2020.

Baca Juga: Ikut WHO, Pemerintah: ODP dan PDP Meninggal Bukan Kategori Kematian Corona

Setelah operasi, kondisi wanita muda itu semakin membaik setiap hari. Hal sama juga terjadi pada wanita Korea Selatan yang sempat membutuhkan alat bantu ECMO selama 2 bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI