Waduh, Suhu Rendah di Musim Dingin Bisa Picu Gelombang Kedua Virus Corona!

Rabu, 08 Juli 2020 | 10:51 WIB
Waduh, Suhu Rendah di Musim Dingin Bisa Picu Gelombang Kedua Virus Corona!
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 belum selesai dan beberapa orang telah beraktivitas normal. Kondisi itu pun dikhawatirkan bisa memicu gelombang kedua wabah virus corona Covid-19.

Tapi, para ahli telah mengungkapkan bahwa suhu rendah di musim dingin akan memicu gelombang kedua virus corona Covid-19 di negara-negara tertentu.

Para ilmuwan pun telah mengevaluasi hubungan antara jumlah kasus virus corona Covid-19 di suatu negara dibandingkan suhu rata-rata.

Para ahli yang berbasis di India pun menemukan bahwa negara dengan suhu lebih dingin mengalami wabah virus corona yang lebih parah.

Baca Juga: Lesi Mirip Cacar Air Bisa Jadi Tanda Virus Corona, ini Penjelasan Ahli!

Evaluasi ini terjadi beberapa minggu setelah para ilmuwan pemerintah terkemuka di Inggris mengklaim bahwa musim bisa bisa memicu gelombang kedus virus corona mematikan.

Sir Patrick Vallance telah mengatakan bahwa ada peluang yang masuk akan bahwa virus akan memiliki keuntungan untuk bertahan hidup di musim dingin.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Chandi Mandal, ahli biokimia dari Universitas Sentral Rajasthan dan Mahaveer Singh Panwar dari Universitas Hindu Banaras mengatakan kini negara di belahan bumi Utara bisa mengalami kesulitan ketika melalui musim panas.

"Jika suhu rendah merupakan faktor risiko untuk virus corona Covid-19, maka musim panas bisa mengurangi tingkat penularan dan infeksi," jelas Mandal dan Panwar dikutip dari The Sun.

Prof Mandal dan Prof Panwar pun mengumpulkan data dari akhir Maret hingga pertengahan April 2020. Mereka menemukan bahwa negara-negara di lintang yang lebih tinggi dan iklim lebih dingin cenderung memiliki beban kasus yang lebih tinggi.

Baca Juga: Ngeri, Begini Dampak Kebanyakan Konsumsi Gula Pada Jantung

Karena, negara-negara dengan garis lintang yang lebih hangat dan lebih rendah juga melaporkan lebih sedikit kasus virus corona Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI