Suara.com - Dokter anak mengingatkan agar orangtua wajib memastikan anak dalam kondisi sehat sebelum mengizinkannya kembali ke sekolah.
Sejumlah sekolah yang berada di wilayah zona hijau covid-19 dipastikan akan melakukan proses belajar mengajar tatap muka pada tahun ajaran baru 2020, 13 Juli mendatang.
Mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia, orangtua diingatkan untuk memastikan anaknya benar-benar sehat jika harus berangkat ke sekolah.
"Orangtua harus yakin kalau anaknya sehat baru boleh masuk. Kalau anaknya agak sakit batuk, pilek, sebaiknya jangan," kata dokter spesialis anak dr. Lucia Nauli Simbolon saat dihubungi suara.com, Selasa (7/7/2020).
Baca Juga: Ayah dan Anak di China Bersepeda selama 71 Hari: Ajarkan Arti Kegigihan
Selain itu, orangtua juga berkewajiban memastikan anak disiplin menerapkan protokol kesehatan selama di sekolah, tegas Lucia. Seperti tetap memakai masker, menjaga jarak dengan teman dan guru, juga menjaga kebersihan tangan.
"Sampai di rumah juga langsung mandi, semprot disinfektan di tas sekolah, di sepatu. Tapi akan sulit mengontrol anak tetap pakai masker selama berada di sekolah. Itu adalah tugas berat dari guru sendiri juga tidak boleh lengah," ucapnya.
Dokter yang praktik di rumah sakit Harapan Kita Jakarta itu juga mengingatkan, baik pihak sekolah maupun orangtua murid jangan pernah menyepelekan bahaya virus corona. Meski pun sekolah berada di wilayah zona hijau.
Salah satu yang dikhawatirkan dari kembalinya anak-anak ke sekolah, menurut Lucia, justru menjadi cluster baru penularan virus SARS COV-2.
"Kalau memang sekolah ada di zona hijau yang jelas ada wacana masuk gantian. Jadi di dalam kelas gak boleh crowded, kedua harus ada penjagaan ketat untuk memastikan anak-anak ini tidak saling berpelukan, tidak saling bersalaman. Memastikan anak memakai masker. Itu saja sulit," ujar Lucia.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Diizinkan, Dokter Anak Minta Ada Rapid Test
Ia menyarankan, setelah kegiatan sekolah kembali tatap muka sebaiknya ditinjau ulang dengan melakukan rapid tes.
"Atau mungkin dilihat apakah ada anak-anak yang menderita gejala ke arah covid," ucapnya.