Kasus Infeksi Amuba Pemakan Otak Langka Terjadi, Ketahui Cara Penyebarannya

Senin, 06 Juli 2020 | 17:07 WIB
Kasus Infeksi Amuba Pemakan Otak Langka Terjadi, Ketahui Cara Penyebarannya
Amuba pemakan otak (Researchgate)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pejabat kesehatan Florida melaporkan adanya kasus infeksi amuba pemakan otak langka dan biasanya mematikan. Departemen Kesehatan Florida mengumumkan satu pasien di Hillsborough County telah terinfeksi Naegleria fowleri.

Amuba ini penyebarannya water borne atau bersumber melalui air, makhluk mikroskopis bersel tunggal yang menyerang otak.

"Infeksi dapat terjadi ketika air yang terkontaminasi masuk ke tubuh melalui hidung," kata departemen kesehatan. dilansir Fox News.

Amuba dapat menyebabkan infeksi langka pada otak, disebut primary amebic meningoencephalitis (PAM), yang menghancurkan jaringan otak dan biasanya berakibat fatal.

Baca Juga: Jangan Anggap Enteng, Komplikasi Flu Bisa Serang Telinga Hingga Otak!

Begitu amuba memasuki hidung melalui air yang terkontaminasi, kemudian pergi ke otak di mana ia menyebabkan PAM.

Amoeba pemakan otak menginfeksi lewat air tanah yang tak disaring. (Shutterstock)
Amoeba pemakan otak (Shutterstock)

"Infeksi biasanya terjadi ketika suhu meningkat dalam waktu lama, yang menghasilkan suhu air lebih tinggi dan tingkat air yang lebih rendah," kata pejabat kesehatan.

Musim puncak untuk amuba ini adalah Juli, Agustus dan September, di mana dapat ditemukan di banyak danau air tawar, kolam, kanal dan sungai di Amerika Serikat. Amuba ini lebih umum di negara-negara selatan.

Pejabat kesehatan tidak mengatakan secara detail di mana pasien mendapatkan infeksi atau rincian lainnya.

Mereka juga memperingatkan masyarakat yang sering berenang dan menyelam di danau, sungai dan kolam di Florida selama suhu panas tentang keberadaan Naegleria fowleri.

Baca Juga: Fakta Menarik, Ini yang Terjadi pada Otak saat Putus Cinta

"Siapa pun yang mengalami sakit kepala, demam, mual, disorientasi, muntah, leher kaku, kejang, kehilangan keseimbangan atau halusinasi setelah berenang di air hangat harus segera menghubungi penyedia layanan kesehatan," kata mereka.

"Sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis, karena penyakit ini berkembang pesat setelah dimulainya gejala," tandas departemen kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI