Dampak Buruk Suara Ledakan Kembang Api, Terlebih pada Penderita PTSD

Senin, 06 Juli 2020 | 15:12 WIB
Dampak Buruk Suara Ledakan Kembang Api, Terlebih pada Penderita PTSD
Suasana pesta kembang api saat malam tahun baru di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/1). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kembang api akan selalu menyertai setiap perayaan. Di Indonesia, kembang api biasa dinyalakan saat menjelang Idulfitri serta malam tahun baru.

Meski terlihat menyenangkan, kembang pai ternyata memiliki dampak kesehatan serius. Sekali mendengar ledakan kembang api memang tidak begitu berbahaya, tetapi jika terjadi berulang akan ada dampak buruk.

Dr. Jessica Stern, psikolog klinis di NYU Langone's Steven A. Cohen Military Family Center, menjelaskan efek jangka panjang dari kembang api kepada Insider.

1. Memicu perasaan lekas marah, sulit berkonsentrasi dan sulit tidur

Baca Juga: Ketahui Voyeur, Tukang Intip yang Punya Gangguan Psikologis

"Kembang api dapat mengganggu saat akan atau sedang tidur, apalagi jika ledakan kembang api menyebabkan respon mengejutkan yang bertahan lebih lama," kata Stern.

"Demikian pula, ketika kembang api dinyalakaan tepat waktu tidur, ini dapat menyebabkan orang lebih waspada pada waktu tidur," sambungnya.

Festival Kembang Api Omagari. (Doc JR East) 
Festival Kembang Api Omagari. (Doc JR East) 

Kurang tidur akibat kewaspadaan ini berdampak pada hal lain, seperti mengurangi fokus dan ingatan jangka pendek pada hari berikutnya.

"Bagi orang yang merasa ledakan kembang api menyebabkan stres, kecemasan, atau lekas marah, ini dapat memengaruhi suasana hati. Sebab, stres dapat memengaruhi kesehatan, menyebabkan kelelahan atau ketegangan pada pikiran serta tubuh," sambungnya.

2. Stres dan kegelisahan melemahkan sistem kekebalan tubuh dan kemampuannya melawan penyakit

Baca Juga: Kehamilan Tak Terencana Bisa Sebabkan Anak Kelak Alami Gangguan Psikologis

Banyak studi menunjukkan dampak kurang tidur pada kesehatan fisik dan fungsi kognitif.

"Bagi orang yang merasa kembang api berdampak pada tidur, kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi banyak segi kesehatan, seperti perasaan lelah, mengalami ketegangan tubuh, dan sakit kepala," jelas Stren.

Studi 2017 pada anak kembar menemukan hubungan antara kurang tidur dan rendahnya sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko gangguan imflamasi, masalah pencernaan, dan penyakit umum.

Pesta kembang api, Kejutan di Altitude 81, Perayaan Tahun Baru Royal Ambarrukmo Yogyakarta. (Royal Ambarrukmo Yogyakarta)
Pesta kembang api, Kejutan di Altitude 81, Perayaan Tahun Baru Royal Ambarrukmo Yogyakarta. (Royal Ambarrukmo Yogyakarta)

3. Berdampak buruk pada orang dengan PTSD, autisme, dan kondisi lain yang menyebabkan sensivitas terhadap suara

"Untuk beberapa dari orang-orang ini, termasuk orang-orang yang terpapar jenis trauma lain, suara-suara ini dapat mengingatkannya pada ancaman dan dapat secara instan mengaktifkan detektor ancaman di otak," jelas Stern.

"Ini mungkin berlaku juga untuk orang-orang dengan kecemasan, autisme, dan individu-individu lain yang sensitif terhadap suara atau rentan terhadap sensorik yang berlebihan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI