Pasien Kanker Berisiko Meninggal Akibat Pandemi Virus Corona, ini Sebabnya

Senin, 06 Juli 2020 | 11:52 WIB
Pasien Kanker Berisiko Meninggal Akibat Pandemi Virus Corona, ini Sebabnya
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 tidak hanya memengaruhi aktivitas harian masyarakat, tetapi juga banyak masalah kesehatan lainnya. Para ahli telah memeringatkan pandemi virus corona ini bisa mengakibakan 35 ribu kematian akibat kanker.

Perkiaraan kondisi ini bisa mengakibatkan sebanyak 6.500 pasien kanker paru-paru, 5.500 pasien kanker usus dan 3.200 pasien kanker payudara meninggal dunia.

Deborah James, pasien kanker stadium 4 telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menyelidiki masalah ini pada episode Cancer Crisis Inggris di BBC.

Saat pandemi virus corona Covid-19 terjadi, tentu banyak layanan medis biasa yang tertunda, seperti skrinning dan pengobatan kanker demi mencegah penularan virus.

Baca Juga: Ratusan Ilmuwan Desak WHO Cabut Rekomendasi, Sebut Corona Tersebar di Udara

Saat ini lebih darri 500 ribu orang meninggal dunia karena Covid-19. Tetapi, para ahli memeringatkan bahwa masa isolasi mandiri selama wabah virus corona bisa menyebabkan lebih banyak kematian akibat kondisi lain, salah satunya kanker.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

"Kami merasa bahwa kondisi terburuk akibat pandemi ini bisa meningkatkan kematian akibat kanker pada tahun berikutnya," jelas Profesor Mark Lawler, di Queen's University dikutip dari The Sun.

Mark Lawler mengatakan sebanyak 2.200 orang bisa meninggal dunia karena kanker prostat dan kanker kandung kemih. Bahkan kedua jenis kanker itu bisa menjadi kanker paling parah keempat dan kelima, setelah kanker paru-paru, usus dan payudara.

"Kami tinggal di rumah untuk melindungi diri dan meratakan kurva kasus Covid-19. Tapi, kondisi ini menakutkan untuk kondisi pasien kanker," kata Deborah.

Deborah mengaku ada banyak temannya yang menderita kanker terpaksa harus menunda perawatannya hingga membatalkan jadwal operasi.

Baca Juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Meninggal Akibat Covid-19 Hingga 2 Kali Lipat

"Salah satu sahabat kanker saya, Kelly meninggal beberapa minggu lalu setelah kemo dihentikan karena Covid-19. Dia sudah berusia 31 tahun," jelas Deborah.

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

Menurut Deborah, seharusnya kanker yang diderita oleh kelly bisa disembuhkan. Di sisi lain, Deborah juga tidak tahu berapa lama waktu yang dimiliki bila tak ada pandemi virus corona.

Beruntungnya, Deborah masih bisa melanjutkan perawatan kankernya selama masa isolasi, setelah tes darah menunjukkan tumornya meningkat.

Selain pengobatan yang terhambat, pandemi virus corona juga memengaruhi rujukan mendesak akibat kanker dan skrinning terganggu. Sekitar 2 juta orang telah melewatkan skrinning kanker payudara, usus dan serviks.

Namun, Peter Johnson, direktur klinis nasional untuk kanker di NHS England mengatakan sulit untuk menilai penyebab kematian pasien kanker, mungkinkan itu dampak pandemi virus corona atau lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI