Suara.com - Setiap orang menggemari jenis olahraga tertentu dan bisa saja berbeda satu sama lain. Walaupun bersepeda sedang tren saat ini, belum tentu semua orang akan menyukai olahraga tersebut.
Olahraga sendiri dibagi menjadi dua, yakni aerobik dan anaerobik. Dan bersepeda termasuk dalam jenis aerobik.
"Aerobik intensitasnya ringan, gerakan berulang, waktu melakukanya panjang. Bisa jalan cepat, bersepeda, treadmill," kata spesialis kedokteran olahraga dr. Michael Triangto, SpKO, dalam siaran langsung Instagram bersama Kumala, Minggu (5/7/2020).
Ia menjelaskan bahwa olahraga sebenarnya harus mempunyai program. Jika tidak berprogram, itu hanya sekadar aktivitas fisik.
Baca Juga: Awas! Olahraga Sepeda Punya Efek Buruk Jika Tak Dilakukan dengan Benar
"Jadi program harus mencakup jenis olahraga aerobik dan anaerobik," ucapnya.
Olahraga anaerobik merupakan gerakan untuk melatih otot, seperti push up, sit up, dan plank. Menurut Michael, tak sulit untuk melakukan gerakan anaerobik di rumah. Bahkan, bisa dilakukan di sela-sela mengerjakan pekerjaan rumah.
"Misalnya lagi di dapur sambil menunggu air mendidih, kita bisa lakukan push up di dinding dapur atau di meja dapur. Jadi tidak ada waktu terbuang, tidak ada yang mengatakan tidak bisa. Terlalu gampang? Kita tidak butuh olahraga sulit untuk jadi sehat," katanya.
Michael menyampaikan, yang terpenting dari olahraga harus dilakukan secara teratur, terukur, berkesinambungan, dan dalam waktu yang panjang. Menurutnya, siapa pun tidak akan sehat jika hanya berolahraga dalam jangka waktu tertentu di rumah selama pandemi.
"Kita tidak akan sehat hanya dengan latihan tiga bulan dalam satu tahun. Sembilan bulannya kita tidak melakukan apa pun. Yang bisa konsisten bila mana secara terukur dan mampu dilakukan. Terakhir, kita harus senang melakukannya. Kalau melakukannya terpaksa karena disuruh, kita tidak akan bisa panjang melakukannya," pungkasnya.
Baca Juga: Tips Aman Olahraga Sepeda di Era New Normal