Suara.com - Hilangnya indera penciuman dan rasa atau anosmia diakui sebagai gejala umum pasien virus corona Covid-19. Karena, virus mematikan ini menyerang bagian pernapasan.
Seseorang pun bisa mendeteksi dirinya terinfeksi virus corona Covid-19 atau tidak dengan cara mengecek kemampuannya dalam mencium maupun merasakan sesuatu.
Kini, penelitian baru telah menjelaskan gejala tersebut. Sayangnya, bagi sebagian orang kehilangan indera penciuman dan perasa mungkin terjadi permanen akibat virus corona Covid-19.
Bahkan penelitian pun menemukan sekitar 1 dari 10 pasien virus corona Covid-19 mengaku telah kehilangan indera perasa dan penciumannya secara permanen.
Baca Juga: Pasien Tak Jujur Lagi, 6 Dokter di Sampang Positif Virus Corona
Para peneliti mensurvei ada sebanyak 187 orang Italia yang positif terinfeksi virus corona Covid-19, tetapi tidak menjalani perawatan di rumah sakit.
Para peserta pun diminta untuk mendeteksi sendiri indera penciuman dan rasanya ketika pertama kali didiagnosis dan kedua kali setelah sebulan kemudian.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA Otolaryngology, menemukan bahwa 113 partisipan melaporkan perubahan dalam indera penciuman dan rasa saat terinfeksi virus corona Covid-19.
Sebanyak 113 partisipan itu, sebanyak 55 orang sudah pulih dari virus corona Covid-19 dan indera penciuman serta perasanya kembali setelah sebulan. Sedangkan 46 orang mengaku kondisi membaik sejak didiagnosis.
Tapi, 12 orang mengaku indera penciuman dan pengecapnya masih terganggu dan semakin parah. Mereka melaporkan gejala paling parah membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Baca Juga: Gatal Tanda Diabetes Tipe Dua, Covid-19 Sudah Ada Sejak Tujuh Tahun Lalu?
Kini, para peneliti pun memgingatkan bahwa ribuan pasien virus corona Covid-19 yang sudah pulih bisa mengalami hilangnya indera penciuman dan rasa dalam jangka panjang.