Tanggapi Kalung Eucalyptus Kementan, Dekan FKUI: Jangan Skeptis!

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 05 Juli 2020 | 21:27 WIB
Tanggapi Kalung Eucalyptus Kementan, Dekan FKUI: Jangan Skeptis!
Produk Eucalyptus Kementan RI. (Dok: Kementan RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski menuai kontroversi di masyarakat, proyek kalung antivirus corona Covid-19 dari Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mendapat dukungan praktisi kesehatan.

Kali ini, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) siap mendukung penelitian dan uji klinis untuk mengetahui khasiat produk kalung Eucalyptus atau eukaliptus dalam mengatasi penyakit yang disebabkan oleh virus seperti Covid-19.

Hal tersebut diutarakan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam.

"FKUI dengan Indonesia Medical Education Research Institute (IMERI) sedang giat-giatnya melakukan riset kedokteran untuk COVID-19, dan siap bekerja sama dengan balai besar penelitian veteriner untuk melakukan uji animal (pada hewan) dan uji klinis dengan produk minyak kayu putih ini," kata Ari seperti yang Suara.com kutip di Antara.

Baca Juga: Teruskan Penelitian, Kementan Sebut Kalung Eucalyptus Bukan Obat Covid-19

Dalam siaran pers FKUI yang diterima di Jakarta, Minggu, dia mengemukakan bahwa efek antiviral minyak kayu putih dan varian produk berbahan Eucalyptus lainnya masih harus diteliti lebih lanjut, demikian pula khasiatnya dalam menangkal Covid-19.

Ia mengatakan bahwa riset mengenai khasiat produk berbahan Eucalyptus untuk mengatasi Covid-19 saat ini baru dilakukan pada tingkat sel, pada tahap in vitro, belum secara spesifik diujikan pada SARS-CoV-2 atau virus corona penyebab sakit Covid-19.

"Saat ini harapan masyarakat, media, dan pemerintah begitu besar terhadap penanganan virus Covid-19, sehingga penelitian baru di tingkat sel saja langsung di klaim sebagai obat antivirus," katanya lagi.

"Jangan skeptis atas hasil penelitian in vitro bahwa minyak kayu putih ada efek positif untuk virus Covid-19, tapi juga tidak boleh berlebihan beranggapan hasil penelitian in vitro langsung diklaim sebagai antivirus Covid-19, masih butuh perjalanan riset yang panjang untuk sampai bisa klaim sebagai antivirus," ia menambahkan.

Ari mengemukakan bahwa varian produk berbahan Eucalyptus belum bisa diklaim sebagai obat antivirus.

Baca Juga: Bisakah Eucalyptus Dikonsumsi? Ketahui Fakta dan Efek Sampingnya!

"Jadi saya tidak setuju jika kalung minyak kayu putih disebut sebagai kalung antivirus. Cukuplah disebut kalung kayu putih. Saya berharap riset minyak kayu putih tersebut berlanjut karena minyak kayu putih memang sudah kita gunakan sejak dahulu kala dan juga sampai hari ini untuk berbagai masalah kesehatan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI