Suara.com - Beberapa waktu lalu, sempat beredar kabar bahwa obat antivirus HIV bisa digunakan untuk pasien Covid-19. Hal ini membuat masyarakat mencari tahu lebih dalam tentang keefektivitasan obat tersebut.
Lantas, bagaimana fakta sebenarnya?
![Ilustrasi obat virus corona. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/23/67521-obat-virus-corona.jpg)
Dilansir dari Pharmafield, penelitian baru oleh Drug Research Research Unit (DSRU) di Southampton mengatakan bahwa tidak ada manfaat yang jelas dari antivirus HIV untuk pasien Covid-19.
Para peneliti menyaring lebih dari 460 makalah penelitian yang ada tentang obat kombinasi sebelum sepenuhnya menganalisis tujuh makalah untuk menilai manfaat dan risiko mengobati pasien dengan Covid-19 parah dengan lopinavir-ritonavir.
Baca Juga: Epidemiolog UI Nilai Pemerintah Lamban Tangani Wabah Virus Corona
Studi risiko manfaat, yang diterbitkan dalam jurnal Drug Safety, menunjukkan lopinavir-ritonavir tidak memberikan perbedaan yang signifikan dalam waktu untuk peningkatan klinis dibandingkan dengan perawatan standar.
Peneliti DSRU mencatat lebih sedikit kasus sindrom gangguan pernapasan akut dengan lopinavir-ritonavir dibandingkan dengan perawatan standar (13 persem vs 27 persen) dalam satu penelitian.
Tampaknya juga ada lebih sedikit efek samping serius dengan lopinavir-ritonavir. Namun, terbatasnya jumlah data yang tersedia membuat para peneliti menyimpulkan profil risiko-manfaat untuk lopinavir-ritonavir untuk Covid-19 yang parah tidak dapat dianggap 'positif' sampai lebih banyak kemanjuran dan efektivitas data tersedia.
Temuan mendukung temuan dari University of Oxford RECOVERY percobaan acak melihat berbagai perawatan untuk Covid-19. Awal pekan ini (29/6/20) tim mengatakan lopinavir-ritonavir tidak menghasilkan manfaat klinis untuk pasien COVID-19 di rumah sakit.
Profesor Saad Shakir, Direktur DSRU, mengatakan: “Pandemi virus global berarti kita harus menemukan perawatan yang aman dan efektif dengan cepat. Lopinavir-ritonavir adalah antivirus yang biasanya digunakan untuk mengobati pasien HIV dan sekarang sedang diuji coba dalam beberapa penelitian pada pasien dengan Covid-19.
Baca Juga: Pacar Donald Trump Jr Positif Terinfeksi Virus Corona, Disebut Tanpa Gejala
“Ini berarti manfaat dan risiko yang diketahui berkembang dan penelitian kami bertujuan untuk memberikan penilaian risiko-manfaat sistematis yang dapat dengan mudah diperbarui untuk mengevaluasi kembali skor risiko-manfaat ketika data baru tersedia.