Peneliti Uji Coba Perawatan Pasien Covid-19 dengan Epo

Sabtu, 04 Juli 2020 | 14:10 WIB
Peneliti Uji Coba Perawatan Pasien Covid-19 dengan Epo
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Erythropoietin (Epo) sedang diuji untuk perawatan pasien Covid-19. Hal tersebut dilakukan oleh Institut Pengobatan Eksperimental Max Planck di Göttingen, Jerman. 

Epo sendiri merupakan hormon yang merangsang produksi sel darah merah. Sintetis EPO digunakan untuk mengobati kondisi seperti anemia.

Dilansir dari MedicalXpress, menurut para peneliti di Institut Pengobatan Eksperimental Max Planck di Göttingen, doping Epo juga bisa efektif melawan Covid-19. Faktor pertumbuhan dapat mengurangi perkembangan penyakit yang parah dan melindungi pasien dari efek neurologis jangka panjang ketika virus SARS-CoV-2 menyerang otak. 

Studi kasus awal menunjukkan efek positif dari Epo.  Para peneliti sekarang merencanakan uji klinis acak untuk secara sistematis menyelidiki efek pengobatan Epo pada pasien Covid-19.

Baca Juga: Unggah Meme Sarkas, Putra Pertama Donald Trump Singgung Pemakaian Masker

Pada akhir Maret, seorang pasien dengan gejala Covid-19 yang parah dirawat di rumah sakit Iran.  Karena pasien juga memiliki nilai darah yang buruk, para dokter meresepkan faktor pertumbuhan hematopoietik Epo. Tujuh hari setelah dimulainya perawatan, pasien dapat sembug dan meninggalkan rumah sakit.

Indikasi lain dari peran perlindungan Epo dalam kasus Covid-19 berasal dari Amerika Selatan di mana penyakit parah lebih jarang terjadi di daerah dataran tinggi daripada di dataran rendah. 

Hal ini mungin terjai karena orang yang tinggal di ketinggian lebih tinggi membentuk lebih banyak Epo dan lebih baik beradaaptasi dengan kekurangan oksigen karena mereka memiliki lebih banyak sel darah merah. 

Ilustrasi sel darah merah. (Shutterstock)
Ilustrasi sel darah merah. (Shutterstock)


Hannelore Ehrenreich, seorang ilmuwan di Institut Kedokteran Eksperimental Max Planck menyatakan bahwa memang ada kemungkinan efek Epo pada kecepatan peneymbuahn pada pasien. 

"Sebagai contoh, kami telah mengamati bahwa pasien Covid-19 yang bisa sembuh dengan baik, dan pasien-pasien inilah yang secara teratur menerima erythropoietin," kata Ehrenreich.

Baca Juga: Ahli Kesehatan Mengecam Perilaku AS yang Memborong Remdesivir

Epo dilepaskan sebagai reaksi alami terhadap kekurangan oksigen. Molekul ini merangsang pembentukan sel darah merah dan dengan demikian meningkatkan pasokan oksigen ke otak dan otot. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI