Suara.com - Diabetes tipe 2 adalah suatu kondisi yang memengaruhi pankreas seseorang dan kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin. Baik itu tidak menghasilkan insulin atau sel-sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin.
Tapi, ada sejumlah peringatan kesehatan yang diberikan tubuh ketika ada sesuatu yang tidak beres. Jika napas Anda berbau aroma tertentu, itu bisa jadi tanda diabetes tipe 2.
Dr Sarah Brewer, menjelaskan bagaimana napas seseorang bisa mengindikasikan mereka berisiko terkena diabetes tipe 2.
"Napas Anda bisa menjadi indikator kadar glukosa, kesehatan gusi dan gigi yang bisa menjadi tanda diabetes tipe 2," kata Brewer dikutip dari Express.
Baca Juga: Mandi Air Panas Tiap Hari Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Benarkah?
Tingginya kadar gula darah bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri yang bisa menyebabkan radang gusi (radang dan infeksi gusi). Jika tak ditangani dengan benar, kondisi ini bisa menyebar dan menyebabkan periodontitis.
Kondisi itulah yang akhirnya menyebabkan bau tak sedap di mulut, mengikiskan tula dan menyebabkan gigi mudah patah.
Orang-orang biasanya mengaitkan napas berbau kuat dengan kebersihan gigi yang buruk atau makanan tertentu yang menyebabkan bau mulut.
Namun, bau mulut terkadang bisa mengindikasikan masalah kesehatan. Jika seseorang memiliki kadar keton yang tinggi dalam darah, maka itu bisa jadi indikasi diabetes.
Apa itu ketoasidosis diabetikum?
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Covid-19 Bisa Menginfeksi Sel Jantung
Ketoasidosis diabetikum adalah masalah serius yang bisa terjadi pada diabetisi jika tubuh mereka mulai kehabisan insulin.