Tak Cukup Tegas, Orangtua Juga Harus Kompak Dalam Mendidik Anak

Kamis, 02 Juli 2020 | 17:45 WIB
Tak Cukup Tegas, Orangtua Juga Harus Kompak Dalam Mendidik Anak
Ilustrasi anak dan orangtuanya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ayah dan ibu menjadi pendidik pertama bagi anak. Tetapi tak jarang terjadi perbedaan pendapat di antara keduanya. 

Bahkan ketika salah satunya memarahi anak yang melakukan kesalahan, orangtua lainnya justru membela. Padahal perlu kekompakan dalam memberikan pengajaran kepada anak. 

"Akar masalahnya, salah satunya, orangtua tidak satu suara. Sehingga anak akan berpikir siapa yang bisa dimanipulasi," kata Psikolog anak dan remaja Mario Manuhutu, M.Si, dalam siaran langsung Instagram bersama Ayah & Bunda, Kamis (2/7/2020). 

Ilustrasi anak dan orangtuanya. (Shutterstock)
Ilustrasi anak dan orangtuanya. (Shutterstock)

Orangtua yang tidak kompak dalam mendidik anak juga bisa menunjukan sikap tidak tegas, kata Mario. Selain itu, dampaknya juga bisa membuat anak tidak takut melakukan kesalahan karena berpikir akan ada yang membelanya. 

Baca Juga: Hati-hati, Anak Bisa Patah Hati ke Orangtua karena Hal Sepele Ini

"Ke depan anak nanti belajar kalau buat salah ada yang membela. Kalau berbuat salah tidak dikasih konsekuensinya, lalu diulangi lagi," ujarnya.

Menjadi orangtua yang tegas, menurut Mario, tidak perlu dengan memberikan  konsekuensi hukuman fisik kepada anak. Hal itu justru bisa membuat anak memiliki momen kurang baik bersama orangtua juga berdampak pada perkembangan mentalnya.

"Apalagi kalau dilakukan saat usia di bawah lima tahun, masa golden age. Bagaimana perkembangan emosi anak akan baik," ujarnya.

Sebelumnya, Mario Manuhutu, M.Si, menyarankan agar ayah jangan selalu memarahi anak saat berbuat salah. 

"Kalau mau jadi teladan buat anak, mulailah dari diri sendiri. Jangan marah-marah kalau anak buat salah. Jangan dimarahin atau dibentak. Ngomong aja salahnya apa," kata Mario saat siaran langsung Instagram bersama Ayah & Bunda, Kamis (2/7/2020). 

Baca Juga: Ingin Anak Lebih Terbuka, Orangtua Wajib Perbanyak Aktivitas Keluarga

Menurut Mario, tindakan itu bisa membuat anak berpikir bahwa figur ayah atau laki-laki tidak harus menyampaikan teguran dan protes dengan cara marah. Namun bukan berarti seorang ayah menjadi tidak tegas. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI