Pakai Masker Timbulkan Risiko Kesehatan Lain, Mitos atau Fakta?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 02 Juli 2020 | 17:05 WIB
Pakai Masker Timbulkan Risiko Kesehatan Lain, Mitos atau Fakta?
Seorang pekerja menggunakan masker melintas di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masker menjadi salah satu kebutuhan wajib di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Seperti diketahui, virus corona baru menyebar melalui droplets dari seorang yang terinfeksi.

Oleh sebab itu masker melindungi orang lain dan juga diri sendiri dari paparan virus yang seringkali mematikan itu. Namun, di tengah kesadaran masyarakat untuk mengenakan masker ada sebuah kekhawatiran lainnya.

Salah satunya, apakah menggunakan masker justru menimbulkan risiko kesehatan lainnya?

Dilnasir dari Medical Daily, jawabannya adalah tidak. Paling tidak untuk kebanyakan orang. Bayi dan balita tidak boleh memakai masker karena mereka bisa mati lemas.

Baca Juga: Masker Kain Katun Paling Efektif Tangkal Virus Corona, Ini Klaim Peneliti

Ilustrasi masker. (Pexels/Billy Markus)
Ilustrasi masker. (Pexels/Billy Markus)

Hal yang sama berlaku untuk siapa saja yang mengalami kesulitan melepas masker tanpa bantuan. Sementara itu, yang lainn bisa memakai masker tanpa membahayakan kesehatan mereka, menurut para ahli, meski ada rumor yang salah.

Di daerah-daerah di mana Covid-19 menyebar, para ahli kesehatan setuju bahwa memakai masker atau penutup wajah lainnya di depan umum membantu mengurangi risiko penyebaran virus ketika orang tidak dapat secara sosial menjauhkan diri dengan jarak 6 kaki.

Virus corona menyebar melalui tetesan yang dikeluarkan ketika orang berbicara, tertawa, bernyanyi, batuk, dan bersin. Masker menurunkan kemungkinan tetesan itu mencapai orang lain.

Bahkan jika Anda tidak memiliki gejala, Anda bisa membawa virus dan menyebarkannya. Ketika di luar lembab, mungkin terasa lebih sulit untuk bernapas jika Anda tidak terbiasa memakai topeng, kata Benjamin Neuman, seorang profesor biologi di Texas A&M University-Texarkana. Namun dia mengatakan masker tidak mengurangi oksigen dalam tubuh secara bermakna.

"Tubuh cukup baik dalam menyesuaikan untuk menjaga kadar oksigen di tempat yang seharusnya," katanya.

Baca Juga: Stok Kurang, Tenaga Kesehatan Terpaksa Harus Pakai Ulang Masker N95

Selain itu, tidak ada bukti bahwa penggunaan masker menyebabkan infeksi jamur atau bakteri, menurut Davidson Hamer, seorang ahli penyakit menular di Universitas Boston. Masker sekali pakai dimaksudkan untuk digunakan sekali, lalu dibuang ke tempat sampah. Dengan masker kain, sebaiknya dicuci secara teratur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI