Suara.com - Para ahli hingga kini masih berdebat soal konsumsi susu mentah. Susu mentah adalah yang belum dipasteurisasi (dimasak matang) atau dihomogenisasi.
Sementara pendukung susu mentah mengklaim bahwa pasteurisasi menghilangkan manfaat gizi pada susu, beberapa ahli menyarankan agar tidak mengonsumsi susu mentah.
Pendukung susu matang berpendapat susu mentah mungkin mengandung bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit serius.
Menurut mereka, pasteurisasi membunuh sebagian besar bakteri ini, tanpa mengurangi nilai gizi susu dan menambah umur simpan produk.
Baca Juga: Tak Cuma Listeria, Ini 4 Wabah Akibat Bakteri di Makanan yang Bikin Geger
Sekarang, dilansir The Health Site, pengkritik susu mentah didukung oleh penelitian lain, yang menunjukkan susu sapi mentah dapat tumbuh bakteri dengan gen resistensi antimikroba jika dibiarkan pada suhu kamar.
Bakteri penampung gen resisten antimikroba ini dapat memindahkannya ke bakteri lain, dan berpotensi menyebarkan resistensi jika dikonsumsi, katanya.
Jika Anda masih ingin minum susu mentah, para peneliti merekomendasikan untuk menyimpannya di lemari es untuk meminimalkan risiko perkembangan bakteri dengan gen yang kebal antibiotik ini.
Studi oleh para peneliti di University of California, Davis, diterbitkan dalam jurnal Microbiome. Mereka menganalisis lebih dari 2.000 sampel susu eceran, termasuk susu mentah dan susu pasteurisasi dengan cara yang berbeda.
Peneliti terkejut menemukan susu mentah memiliki prevalensi tertinggi untuk mikroba resisten antibiotik ketika dibiarkan pada suhu kamar.
Baca Juga: Geger Bakteri Listeria di Jamur Enoki, Siapa Paling Rentan Terinfeksi?
Semakin lama susu di luar lemari es, semakin buruk kualitasnya
Namun, penelitian tidak mengatakan apakah gen yang resisten antibiotik dalam susu mentah dapat menjadi risiko kesehatan bagi manusia.
Untuk memahami sepenuhnya hubungan antara gen yang resisten antibiotik dan risiko kesehatan, diperlukan lebih banyakstudi, para peneliti mencatat.