Para peneliti menemukan virus yang terinfeksi neuron di otak-mini melalui protein manusia ACE2, yang dikenal sebagai titik masuk penting untuk SARS-CoV-2.
Kemudian, virus berkembang biak di dalam neuron. Setelah 3 hari, jumlah salinan virus sudah meningkat 2 kali lipat.
"Sangat penting untuk mengetahui organ tubuh kita yang paling berharga bisa terpengaruh oleh virus, kata Prof Hartung, seorang ahli toksikologi di Johns Hopkins dikutip dari Express.
Adapun gejala virus corona yang umum, meliputi demam tinggi, batuk persisten, sesak napas dan kehilangan bau. Tapi Anda disarankan karantina mandiri atau menghubungi dokter bila mengalami gejala masalah neurologis atau otak.
Baca Juga: Dikenal Sehat, Susu Sapi Disebut Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara