Suara.com - Kasus virus corona positif di Israel terus meroket, bahkan mencapai yang tertinggi. Dilansir dari Times of Israel, Kementerian Kesehatan Israel, pada Rabu pagi mengkonfirmasi 859 infeksi coronavirus baru selama 24 jam sebelumnya.
Sekarang sudah ada 25.547 kasus sejak awal pandemi. Selain itu, saat ini ada 7.838 kasus yang dikonfirmasi aktif.
Kementerian mengatakan jumlah pasien dalam kondisi serius hingga 56, meningkat sepuluh dalam 24 jam, meskipun jumlah orang yang menggunakan ventilator tetap stabil pada usia 24 dan angka kematian tetap di 320.
Kemudian, jumlah tes Covid-19 yang dilakukan pada hari Selasa sebanyak 20.018, tertinggi sejak awal krisis, dengan tingkat positif sebesar 3,9 persen.
Baca Juga: 47.000 Kasus Baru Virus Corona dalam Sehari, Amerika Serikat Kewalahan?
Menurut data Kementerian Kesehatan, Yerusalem mengalami hampir 120 kasus selama hari terakhir; Ashdod sebanyak 94 kasus sejak Selasa pagi, naik ke 764 dari 670; Bnei Brak mencatat lebih dari 50 kasus; dan Tel Aviv tambahjumlah 46.
Erez Onn, kepala divisi rumah sakit di Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa ada peningkatan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.
"Kami membuka lebih banyak dan lebih banyak departemen khusus untuk pasien coronavirus. Departemen sedang mengisi, dan kami melihat tren peningkatan [jumlah] yang sakit parah." kata Onn.
Para pejabat di Kementerian Kesehatan dikatakan mendorong untuk memaksakan penguncian ketat di puluhan kota dalam upaya dramatis untuk mengatasi wabah tersebut.
Channel 12 melaporkan Selasa malam bahwa penguncian yang direkomendasikan akan lebih keras daripada "zona terbatas" saat ini,.
Baca Juga: Masker Kain Katun Paling Efektif Tangkal Virus Corona, Ini Klaim Peneliti
Hal itu membuat masyarakat hanya bebas untuk meninggalkan rumah mereka dan bahkan memasuki atau meninggalkan zona terbatas untuk tujuan tertentu, kata laporan itu, mengutip sumber-sumber dalam kementerian.