3. Sakit Kepala
Sakit kepala memang sesuatu yang umum, tapi ketika seseorang mendapati sebuah konflik secara sosial dan emosional, maka sering kali dibarengi dengan sakit kepala.
Tidak seperti sakit kepala migrain yang menyiksa, sakit kepala yang berhubungan dengan depresi tidak selalu mengganggu fungsi seseorang.
Digambarkan oleh National Headache Foundation sakit kepala depresi adalah sakit kepala dengan sensasi tegang. Jenis sakit kepala ini mungkin terasa seperti sensasi berdenyut ringan, terutama di sekitar alis.
Baca Juga: Miris, Bunuh Diri Jadi Bahan Candaan, Publik: Gak Lucu!
Namun, sakit kepala bukan satu-satunya indikasi bahwa rasa sakit Anda mungkin bersifat psikologis. Orang dengan depresi sering mengalami gejala tambahan seperti kesedihan, perasaan lekas marah dan penurunan energi.
4. Masalah Penglihatan
Sebuah studi satu penelitian 2010 di Jerman menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental, khususnya depresi sebenarnya dapat memengaruhi penglihatan seseorang.
Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 80 orang, individu yang mengalami depresi mengalami kesulitan melihat perbedaan warna hitam dan putih. Para peneliti menyebutnya dengan persepsi kontras yang mungkin menjelaskan mengapa depresi dapat membuat pandangan terlihat kabur.
5. Sakit Perut atau Rasa Tidak Nyaman pada Perut
Masalah pada perut adalah tanda dari depresi yang paling dikenal. Saat stres dan depresi rasa sakit pada perut sering kali memburuk.
Baca Juga: Kesehatan Mental Bisa Dipengaruhi Oleh Makanan yang Anda Santap
Peneliti Hardvard Medical School menyatakan, bahwa ketidaknyamanan pada perut seperti kram, kembung, hingga mual mungkin merupakan tanda kesehatan mental yang buruk.
Menurut para peneliti Harvard itu, depresi dapat menyebabkan sistem pencernaan yang meradang. Sehingga, dokter dan ilmuwan terkadang menyebut usus sebagai otak kedua, karena mereka telah menemukan hubungan antara kesehatan usus dan kesejahteraan mental.