Masalah Mata hingga Perut, 5 Kondisi Fisik yang Menunjukkan Gejala Depresi

Rabu, 01 Juli 2020 | 16:03 WIB
Masalah Mata hingga Perut, 5 Kondisi Fisik yang Menunjukkan Gejala Depresi
Ilustrasi depresi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gangguan pada kesehatan mental, khususnya depresi ternyata bisa ditandai dengan berbagai gejala fisik. Hal tersebut membuktikan, bahwa depresi bukan selalu soal apa yang ada di kepala Anda. 

Dilansir dari Healthline, berikut adalah lima gejala fisik yang sering kali menjadi tanda bahwa sebenarnya Anda sedang mengalami depresi, antara lain:

1. Kelelahan atau tingkat energi lebih rendah

Kelelahan adalah gejala umum depresi. Kadang-kadang kita semua mengalami tingkat energi yang lebih rendah dan dapat merasa lamban di pagi hari.

Baca Juga: Miris, Bunuh Diri Jadi Bahan Candaan, Publik: Gak Lucu!

Tidak seperti kelelahan sehari-hari, kelelahan yang berhubungan dengan depresi juga dapat menyebabkan masalah konsentrasi, perasaan mudah marah dan apatis.

Dokter Maurizio Fava, Direktur Program Penelitian Klinis di Rumah Sakit Umum Massachusetts Boston, menunjukkan bahwa orang yang depresi sering mengalami tidur yang tidak restoratif. Artinya, mereka merasa lamban bahkan setelah beristirahat semalam penuh.

Namun, karena banyak penyakit fisik, seperti infeksi dan virus yang juga dapat menyebabkan kelelahan, mungkin sulit untuk mengetahui apakah kelelahan terkait dengan depresi atau tidak.

2. Nyeri Punggung atau Nyeri Otot

Ketika awalnya Anda merasa baik-baik saja dan punggung atau otot terasa nyeri saat bekerja atau berada di sekolah, maka itu mungkin nyeri punggung yang disebabkan stres dan depresi. 

Baca Juga: Kesehatan Mental Bisa Dipengaruhi Oleh Makanan yang Anda Santap

Sebuah studi penelitian pada tahun 2017 meneliti sekitar 1.013 mahasiswa Kanada untuk menemukan hubungan langsung antara depresi dan sakit punggung.

Studi baru menunjukkan, bahwa peradangan dalam tubuh mungkin ada hubungannya dengan sirkuit saraf di otak kita. Diperkirakan bahwa peradangan dapat mengganggu sinyal otak yang memiliki peran dalam depresi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI