Banyak Negara Ngeluh Sulit Lacak Virus Corona, WHO: Lemah!

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 01 Juli 2020 | 13:30 WIB
Banyak Negara Ngeluh Sulit Lacak Virus Corona, WHO: Lemah!
Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut negara yang mengeluh kesulitan melakukan pelacakan kontak virus corona sebagai lemah.

WHO telah berulang kali menyarankan untuk melakukan pelacakan yang kuat untuk menghentikan pandemi virus corona atau Covid-19. Dengan begitu mereka bisa mengisolasi diri dan mengurangi penyebaran.

Dalam beberapa bulan terakhir, negara-negara dengan wabah besar COVID-19, termasuk Inggris dan AS, mengatakan ada terlalu banyak kontak untuk dilacak agar sistem yang efektif dapat diterapkan.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)

Inggris telah berjanji untuk memiliki sistem pelacakan kontak "kelas dunia" yang diberlakukan awal bulan ini. Tetapi Inggris pada akhirnya membuang aplikasi digital yang dikembangkannya untuk tujuan itu.

Baca Juga: Perempuan Tertular Virus Corona Meski Di Rumah, OTG Alami Kerusakan Paru

Para politisi mengakui program tersebut belum berjalan dengan kekuatan penuh walaupun merekrut ribuan pekerja. Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat kesehatan Inggris mengatakan pelacak kontak mereka gagal menjangkau sekitar seperempat orang dengan virus tersebut.

Hal itu membuat orang dengan Covid-19 tidak terindentifikasi. Pada briefing media pada hari Senin, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menunjuk kepada direktur kedaruratannya Dr. Michael Ryan sebagai contoh seseorang yang rela melakukan upaya luar biasa untuk melakukan pelacakan kontak, mengutip pekerjaan Ryan.

Ia menyebut Ryan mengenakan helm dan rompi anti peluru selama wabah Ebola di bagian Kongo di mana kelompok-kelompok bersenjata telah menyerang dan membunuh petugas kesehatan.

"Dia percaya dia harus melakukan segalanya untuk menghentikan Ebola dan menunjukkan bahwa menyelamatkan nyawa sebenarnya membutuhkan tingkat komitmen itu," kata Tedros.

Tedros mengatakan bahwa klaim beberapa negara yang menyebut ada terlalu banyak kontak untuk dilacak dan bahwa proses itu sendiri terlalu sulit tidak bisa diterima.

Baca Juga: Hilmi Aminuddin, Pendiri PKS Meninggal Dunia Terinfeksi Virus Corona

Dia sebelumnya memuji program pelacakan kontak yang diadopsi oleh negara-negara seperti Korea Selatan, Singapura dan Cina, yang melibatkan tim petugas kesehatan yang melacak puluhan ribu orang dan memastikan bahwa mereka yang terpapar virus itu terisolasi.

Tedros mengatakan bahwa negara-negara dengan sumber daya yang baik yang tidak berperang memiliki sedikit alasan untuk tidak melakukan pelacakan kontak yang baik.

"Jika pelacakan kontak membantu Anda memenangkan pertarungan, Anda melakukannya, bahkan (ketika) mempertaruhkan hidup Anda. Jika ada negara yang mengatakan pelacakan kontak sulit, itu adalah alasan yang lemah."

Tepat kemarin menandai sudah 6 bulan dunia bergelut melawan pandemi virus corona.  Sejak itu penyakit tersebut telah membuat lebih dari 10 juta orang sakit dan menewaskan sekitar 500.000.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI