Waspada, Nyeri Punggung Bisa Jadi Tanda Kanker Paru-Paru

Rabu, 01 Juli 2020 | 11:56 WIB
Waspada, Nyeri Punggung Bisa Jadi Tanda Kanker Paru-Paru
Ilustrasi kanker paru. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker paru-paru menjadi penyakit kanker yang paling mematikan. Sayangnya gejala penyakit ini biasanya muncul ketika kanker telah menyebar di paru-paru. 

Dilansir dari Express, ada gejala yang cukup umum pada penderita kanker, yakni nyeri punggung. Lebih dari seperempat pasien kanker paru-paru mengembangkan rasa dakit di punggung. Kemungkinan nyeri punggung pada pasein terjadi karena tumor menekan saraf tulang belakang. 

Oleh karena itu, nyeri punggung bisa jadi gejala awal serangan kanker paru-paru. 

"Kebanyakan orang hanya memahami bahwa kanker paru-paru ditandai dengan batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, sesak napas atau kelelahan," kata Yayasan Kanker Paru-Paru Roy Castle.

Baca Juga: Waspada! Pembengkakan di Wajah Bisa Jadi Tanda Kanker Paru-Paru

"Tetapi sakit punggung adalah salah satu hal yang sering kami jelaskan," tambah yayasan tersebut. 

Menurut Yayasan Roy Castle, mungkin banyak orang beralasan saat merasakan nyeri punggung. Sebab nyeri punggung bisa saja disebabkan oleh hal lain. 

Ilustrasi kanker paru. (Shutterstock)
Ilustrasi kanker paru. (Shutterstock)

"Bagaimanapun itu (nyeri punggung) tetap bisa menjadi tanda kanker paru-paru. Jika Anda memiliki gejalanya, cobalah untuk datang ke dokter sesegera mungkin," tambah yayasan tersebut. 

Tapi, perlu diingat bahwa sakit punggung adalah kondisi umum sehingga belum tentu menandakan kanker paru-paru. 

Gejala kanker paru-paru lainnya yang mungkin perlu Anda perhatikan adalah batuk yang tidak hilang, tenggorokan serak atau napas pendek.

Baca Juga: Nyeri Punggung Bawah saat Bekerja di Rumah? Lakukan Peregangan Berikut!

Anda harus berbicara dengan dokter jika Anda khawatir tentang tanda-tanda atau gejala kanker paru-paru.

Kanker paru-paru sendiri paling sering terjadi pada orang-orang yang merokok, perokok pasif, paparan racun tertentu dan riwayat keluarga.

Perawatan bervariasi seperti operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi obat dan imunoterapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI