"Jangan mendiagnosa sendiri atau bahkan mengobati atau mengambil tindakan sendiri. Karena apabila tanpa dikonsultasikan kepada dokter, akibatnya diagnosa akan terlambat dan penanganan tidak dilakukan sesegera mungkin dan tidak secara optimal," jelas dr Budi.
3. Kendali
Setelah gejala-gejalanya sudah ditangani secara optimal oleh dokter, maka orangtua perlu mengendalikan agar gejala tersebut tidak muncul kembali.
Yakni dengan cara menghindari semua makanan dan minuman yang mengandung susu sapi serta produk turunan dan makanan olahan yang mengandung protein susu sapi.
Baca Juga: Jenis Susu Formula Ini Bisa Diberikan Kepada Anak yang Alergi Susu Sapi
Nutrisi yang tepat adalah memberikan ASI eksklusif. Selain baik untuk tumbuh kembang anak dan menguatkan daya tahan tubuh, di dalam ASI terdapat alergen makanan yang diasup oleh sang ibu dalam jumlah yang sedikit.
"Sehingga dapat merangsang toleransi, si kecil akan cepat tidak akan alergi lagi pada susu sapi," kata dr Budi.
Apabila tidak bisa mendapatkan ASI karena alasan medis, bisa diberikan formula asam amino apabila gejalanya berat, atau formula hidrolisa esktensif jika gejalanya ringan-sedang, yang bisa digantikan dengan formula isolat protein soya atau kedelai.