Tips Agar Masyarakat Tertib Protokol Kesehatan Covid-19 Saat New Normal

Selasa, 30 Juni 2020 | 15:30 WIB
Tips Agar Masyarakat Tertib Protokol Kesehatan Covid-19 Saat New Normal
Ilustrasi konsep new normal (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjalankan protokol kesehatan Covid-19 memang bukan perkara mudah di era new normal. Butuh strategi sosialisasi yang tepat agar anjuran atau protokol kesehatan yang disampaikan efektif dan diterapkan oleh masyarakat.

Hal itu seperti diungkapkan oleh Pakar Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo.

New Normal (Shutterstock)
New Normal (Shutterstock)

"Protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi harus disusun. Bisa jadi satu tempat ke tempat lain berbeda. Misal kerumunan pasar tradisional bisa jadi beda protokolnya dengan kerumunan di masjid atau pesta pernikahan. Tidak mungkin pakai protokol sapu jagat," kata Imam dalam konferensi pers virtual BNPB, Selasa (30/6/2020).

Setelah aturan jelas, selanjutnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Menurut Imam, sosialisasi harus disesuaikan dengan latar belakang, seperti pendidikan atau daerah asal kelompok yang disasar agar pesan yang dibawa tersampaikan.  

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Tak Buru-buru Terapkan New Normal, Jika...

"Kemudian siapa yang akan memberitahu. Gak bisa semua diserahkan kepada pemerintah. Justru yang jauh lebih efektif kita harus memilih juru bicara yang ada di pasar itu. Siapa yang paling dianggap menjadi acuan dan mungkin saja tak hanya satu orang," katanya.

"Jubir champion itu harus dibentuk. Jangan hanya mengandalkan aparat keamanan. Mungkin di kerumunan pasar, pedagang tertentu yang punya wibawa di situ yang menjadi champion. Baru kemudian aparat, satpam, polisi menjadi back up. Karena orang bisa tertib karena takut," tambah Imam.

Menurut Imam, aparat keamanan justru jangan berada di baris depan. Karena masyarakat biasanya hanya patuh pada protokol kesehatan ketika aparat melakukan sidak.

"Jadi lingkup sosialisasi dan bagaimana mengubah perilaku agak panjang perjalanannya. Kajian teoritis ini harusnya jadi acuan pemerintah. Jangan mendadak, lepas (PSBB) sekarang. Belum siap udah dilepas. Kampanye harus diatur betul," ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Hentikan New Normal Jika Kasus Corona Naik Terus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI