Suara.com - Masih ada beberapa orang di luar sana yang menganggap demensia dan alzheimer merupakan kondisi gangguan otak yang sama. Tapi sebenarnya, kedua istilah ini berbeda.
Demensia merupakan nama untuk sekelompok gangguan otak yang membuat penderita sulit mengingat, berpikir jernih, membuat keputusan atau bahkan mengendalikan emosinya. Sedangkan alzhemier adalah salah satu dari gangguan itu.
Dialansir WebMD, demensia terbagi menjadi beberapa jenis dan penyebab. Demensia bukan hanya tentang kesalahan memori sederhana, seperti lupa nama seseorang atau tempat parkir. Setidaknya penderita demensia mengalami kesulitan berikut:
- Menyimpan memori
- Komunikasi dan berucap
- Fokus dan konsentrasi
- Penalaran dan penilaian
- Persepsi visual (tidak dapat melihat perbedaan warna atau mendeteksi gerakan, atau melihat hal-hal yang tidak ada)
Karena beberapa jenis demensia memiliki gejala yang sama, mungkin sulit bagi dokter untuk mendiagnosisnya.
Baca Juga: Pakar Ungkap Manfaat Menakjubkan Istighfar bagi Kesehatan Otak
Penyakit Alzhemier
Ini adalah jenis demensia yang paling umum. Sekitar 60% hingga 80% orang yang penderita demensia menderita alzheimer.
Alzheimer merupakan kondisi progresif yang berarti semakin buruk dari waktu ke waktu, dan biasanya memengaruhi orang di atas 65 tahun. Saat ini belum ada obatnya.
Alzheimer terjadi ketika protein dan serat menumpuk di otak dan memblokir sinyal saraf sehingga menghancurkan sel-sel saraf. Kehilangan memori mungkin ringan pada awalnya, tetapi gejalanya menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Karaoke Dengan Nada Tinggi, Pembuluh Darah di Otak Perempuan Ini Pecah