Almond, Camilan Enak untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana
Almond, Camilan Enak untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Kacang almond. (shutterstock)

Bagi Anda yang mengalami tekanan darah tinggi, maka kacang almond adalah camilan yang cocok tanpa takut tak bisa mengontrol tekanan darah.

Suara.com - Tekanan darah tinggi menjadi kondisi yang paling umum di antara orang dewasa, bahkan sekitar seperempat orang dewasa di Inggris memiliki kondisi tersebut. 

Sayangnya tekanan darah tinggi sering kali samar gejalanya, sehingga mengontrol tekanan darah agar tetap stabil menjadi salah satu solusinya. Dilansir dari Express, camilan enak yakni kacang almond bisa membantu Anda mengontrol tekanan darah Anda. 

Kacang almond sendiri kaya akan nutrisi di mana mengandung lemak sehat, serat, protein, magnesium dan vitamin E.

Pakar kesehatan terkemuka menyarankan bahwa almond dapat membantu kesehatan seseorang dalam beberapa cara termasuk mengurangi tekanan darah, menurunkan kadar gula darah, dan menurunkan kadar kolesterol.

Baca Juga: Bikin Nostalgia! Ini 4 Rekomendasi Novel tentang Persahabatan yang Hangat

Almond juga dikenal membantu mengurangi rasa lapar yang baik untuk upaya menurunkan berat badan Anda. 

Almond dipercaya dapat menurunkan tekanan darah karena kandungan magnesiumnya. Kandungan ini dipercaya dapat membantu menurunkan tingkat gula darah. Para ahli juga menyakini bahwa kekurangan magnesius terkait dengan tekanan darag tinggi terlepas seseorang kehilangan berat badan ataupun tidak. 

Hal tersebut yang membuat para ahli menyarankan orang dengan tekanan darah tinggi untuk mengonsumsi almond. 

Ilustrasi almond. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi almond. (Sumber: Shutterstock)


Dalam sebuah studi dari National Library of Medicine, para peneliti menyelidiki efek menurunkan tekanan darah dengan suplementasi magnesium pada orang dewasa hipertensi dengan kadar magnesium rendah. 

"Untuk menguji efek penurunan tekanan darah dari suplementasi magnesium oral pada orang dewasa yang hipersensitif diabetes, kami melakukan uji coba buta ganda," catat para peneliti.

Baca Juga: Cara Mencegah Hipertensi untuk Usia di Atas 40 Tahun, Hati-hati Si Silent Killer!

"Delapan puluh dua subjek berusia antara 40 hingga 75 tahun terdaftar secara acak dan lebih dari empat bulan diberikan magnesium atau plasebo," tambahnya.