Suara.com - Bulan Mei lalu, dilaporkan bahwa antibodi hewan llama dapat membantu menetralisir virus corona Covid-19. Masih satu famili dengan llama, hewan alpaca ternyata juga diteliti mampu memberikan manfaat yang sama.
Dilansir dari Independent, antibodi kecil yang ditemukan di alpaca dapat memegang kunci untuk menetralkan virus yang menyebabkan Covid-19. Selain itu, kata ilmuwan, dapat membantu menekan gelombang kedua virus corona Covid-19.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di Swedia dan Afrika Selatan telah menggunakan antibodi kecil dari alpaca bernama Tyson untuk mencegah virus dari "mengikat" atau menginfeksi seseorang. Antibodi kecil itu berukuran kira-kira sepersepuluh dari ukuran antibodi normal dan disebut nanobodi.
Tyson, alpaca berusia 12 tahun di Jerman, diimunisasi dengan protein virus oleh para ilmuwan di Karolinska Institute di Stockholm. Awal bulan ini, tim mengisolasi nanobodi dari darah Tyson yang mengikat bagian virus yang sama dengan antibodi manusia dan dapat memblokir infeksi.
Baca Juga: Gelombang Kedua Covid-19 di Israel hingga Sumpah Serapah yang Melegakan
Gerald McInerney, kepala tim di institut Swedia, mengatakan, "Kami tahu bahwa antibodi-lah yang diarahkan ke bagian virus yang sangat, sangat tepat, yang penting dan itulah yang telah kami rekayasa dengan antibodi ini dari Tyson," ujarnya, seperti yang dikutip dari Independent.
Pada prinsipnya, semua bukti menunjukkan nanobodi itu akan bekerja dengan sangat baik pada manusia, meski sistemnya sangat kompleks.
Nanobodi dari alpaca "secara langsung mengganggu" kemampuan virus Covid-19 untuk menginfeksi pasien dengan menargetkan "paku", oleh karena itu "berpotensi" menetralkannya, menurut The Telegraph.
Para penulis penelitian, dari departemen Mikrobiologi, Tumor dan Biologi Sel di Karolinska, menulis bahwa pandemi virus corona saat ini memiliki konsekuensi drastis bagi populasi dunia, dan vaksin, antibodi atau antivirus sangat dibutuhkan.
"Antibodi netralisasi dapat menghalangi masuknya virus pada langkah awal infeksi dan berpotensi melindungi individu yang berisiko tinggi terserang penyakit parah," ujar penulis.
Baca Juga: WHO: Kondisi Terburuk dari Pandemi Covid-19 Masih Belum Terjadi
Ketika tersedia, obat antivirus khusus atau terapi antibodi akan digunakan untuk melindungi individu yang berisiko. Di sisi lain, penggunaannya secara luas akan memungkinkan populasi untuk keluar lockdown dengan aman.