Dilansir dari Parents, Jaeah Chung, M.D., asisten profesor pediatri klinis di Rumah Sakit Anak Stony Brook, New York, mengatakan bahwa bisa makan sendiri adalah aspek penting bagi perkembangan pribadi dan sosial anak.
Selain membuat anak merasa mendapatkan kebebasan, ini juga membangun rasa otonomi yang pada akhirnya menjadi dasar bagi pelajaran kemandirian anak.
4. Belajar mengenal sinyal lapar dan kenyang
Ketika anak makan sendiri, ia akan belajar untuk merespons isyarat alami rasa lapar dan kenyang, demikian dikatakan Tiffani Hays, direktur nutrisi anak di Johns Hopkins Children's Center di Baltimore.
Seperti telah dijelaskan di atas, terus-terusan menyuapi anak berisiko Anda memberinya makan lebih banyak daripada yang dibutuhkannya. Akibatnya, selain anak tak mampu mengenali rasa lapar dan kenyang, anak juga berisiko mengalami kegemukan kelak.
Ketika anak telah mampu mengenali sinyal lapar dan kenyang, ia akan tahu kapan harus makan dan kapan harus berhenti. Hal ini tentu akan memudahkan Anda sebagai orangtua, karena tak perlu memaksanya makan, dan tak perlu lagi bertanya-tanya apakah anak mendapat cukup makan atau tidak.
5. Belajar mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan
Memegang makanannya sendiri memungkinkan anak belajar mengenal tekstur setiap makanan. Ia akan belajar bahwa akan lebih mudah menggenggam potongan apel dibandingkan buah kiwi yang licin. Ia juga akan tahu bahwa pisang memiliki tekstur empuk yang sangat mudah dikunyah dan ditelan, berbeda dengan buah pir yang keras dan berpasir.
Bagaimana, sudah siap untuk mengajarkan anak makan sendiri?
Baca Juga: Boleh Ditiru, Tips Farah Quinn Agar Anak Terbiasa Makan Sayur dan Buah