WHO: Kondisi Terburuk dari Pandemi Covid-19 Masih Belum Terjadi

Selasa, 30 Juni 2020 | 08:24 WIB
WHO: Kondisi Terburuk dari Pandemi Covid-19 Masih Belum Terjadi
Ilustrasi Pandemi Covid-19 (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Senin (29/6/2020) bahwa kemungkinan terburuk dari pandemi Covid-19 masih bisa terjadi.

Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus mengatakan virus corona akan terus menginfeksi lebih banyak orang apabila pemerintah tidak mulai menerapkan protokol secara benar.

"Tes, telusuri, isolasi dan karantina," pesan Tedros, dilansir dari BBC.

Hingga kini, jumlah kasus virus corona sudah mencapai 10 juta lebih, kasus kematian di atas 500 ribu dengan separuhnya berasal dari AS dan Eropa.

Baca Juga: Obat Covid-19: Indonesia Berikan Dexamethasone, Teruskan Hidroksiklorokuin

"Kita semua ingin ini berakhir. Kita semua ingin melanjutkan hidup kita, Tetapi kenyataan pahitnya adalah kondisi ini bahkan belum mendekati akhir," sambungnya.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)

"Meskipun banyak negara telah membuat beberapa kemajuan, pandemi global sebenarnya sedang berkembang cepat," lanjutnya.

Menurutnya, kurangnya persatuan nasional dan kurangnya solidaritas global serta dunia yang terpecah adalah kondisi yang membantu virus tetap menyebar.

"Yang terburuk belum datang. Aku minta maaf untuk mengatakannya, tetapi dengan lingkungan dan kondisi seperti ini kita takut yang terburuk," katanya.

Dia juga mendesak pemerintah di berbagai negara untuk mengikuti contoh-contoh Jerman, Korea Selatan dan Jepang, yang mengontrol penyebaran virus corona Covid-19 melalui kebijakan-kebijakan yang mencakup pengujian dan penelusuran yang teliti.

Baca Juga: Rekor 10 Juta Kasus Covid-19, di Negara Mana Meningkat Pesat atau Menurun?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI