Ilmuwan China Temukan Jenis Baru Flu Babi yang Berpotensi Jadi Pandemi

Selasa, 30 Juni 2020 | 07:43 WIB
Ilmuwan China Temukan Jenis Baru Flu Babi yang Berpotensi Jadi Pandemi
Ilustrasi flu babi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti China dilaporkan telah mengidentifikasi jenis baru flu babi yang berpotensi menjadi pandemi. Para ilmuwan tersebut mengatakan bahwa virus itu dibawa oleh babi dan dapat menginfeksi manusia.

Temuan itu berdasarkan studi yang diterbitkan pada hari Senin (29/6/2020) di Prosiding National Academy of Sciences.

Para peneliti mengatakan bahwa virus tersebut memiliki banyak keunggulan karena mampu beradaptasi untuk menyebar antar manusia dan memicu terjadinya wabah global.

Kemungkinan manusia masih sedikit atau bahkan tidak memiliki kekebalan terhadap virus itu, mengingat para peneliti baru menemukannya.

Baca Juga: Waspada, Begini Gambaran dari Gelombang Kedua Covid-19!

Seperti dilansir dari FoxNews, Profesor Kin-Chow Chang dan rekan-rekannya di Universitas Nottingham mengatakan bahwa mereka sedang memantau temuan baru itu yang mereka sebut G4 EA H1N1.

Virus baru yang mereka temukan di antara orang-orang yang bekerja di rumah jagal China ini dapat tumbuh dan berkembang biak di sel-sel yang melapisi saluran pernapasan manusia.

"Benar kita terganggu dengan virus corona. Tetapi kita tidak boleh melupakan virus baru yang berpotensi bahaya," kata Kin-Chow kepada BBC.

Pandemik flu babi terakhir terjadi di Meksiko pada 2009, tetapi tidak separah yang ditakutkan sebelumnya. Banyak orang tua memiliki kekebalan terhadap virus itu.

Robert Webster, seorang peneliti influenza, mengatakan kepada majalah Science bahwa temuan tersebut seperti 'permainan tebak-tebakan' apakah virus baru itu akan berevolusi untuk menularkan antar manusia.

Baca Juga: Virus Corona: Dibandingkan Pandemi Sebelumnya, Mana yang Lebih Mematikan?

"Kita tidak tahu apakah pandemi akan terjadi, sampai pandemi itu memang terjadi. Hanya Tuhan yang tahu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI