Studi: Mengeluarkan Sumpah Serapah Bisa Meringankan Rasa Sakit

Senin, 29 Juni 2020 | 16:40 WIB
Studi: Mengeluarkan Sumpah Serapah Bisa Meringankan Rasa Sakit
Ilustrasi perempuan teriak - (Pixabay/Tumisu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bersumpah serapah atau mengumpat disebut bisa meringankan sakit fisik dan psikis. Bahkan sebuah studi baru menyebut, bahwa kita tidak perlu malu untuk mengumpat atau bersumpah serapah ketika merasa sakit hati atau perasaan terluka.

Dilansir dari MedicalXpress, Dr Michael Philipp, seorang dosen di Sekolah Psikologi Universitas Massey menyatakan bahwa sumpah serapah bisa meringankan rasa sakit akibat tekanan sosial. Ia mengemukakan bahwa mengumpat dengan suara keras mungkin memberikan sedikit kelegaan dari orang-orang yang mengalami kesulitan sosial. 

"Ini bisa berupa apa saja, mulai dari kecenderungan masalah dengan kekasih atau dikecualikan dari situasi sosial," kata Philip.

Dokter Philipp, direktur Social Cognition Lab di Massey's Manawat Campus mengatakan studi sebelumnya di Amerika Serikat telah menyelidiki metode umum, seperti parasetamol untuk mengurangi rasa sakit fisik dan sosial. 

Baca Juga: Kesehatan Mental Bisa Dipengaruhi Oleh Makanan yang Anda Santap

Namun, menurutnya belum ada yang menyelidiki apakah bersumpah serapah dengan keras dapat mengurangi konsekuensi dari tekanan sosial dengan tekanan fisik.

Dia melakukan percobaan untuk menguji Pain Overlap Theory yang menyatakan rasa sakit fisik dan sosial atau emosional berbagi sistem pemrosesan yang sama. Studinya melibatkan 70 peserta dibagi menjadi dua kelompok yang diuji untuk perasaan sakit sosial dan kepekaan terhadap rasa sakit fisik. 

"Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang secara sosial tertekan kemudian bersumpah serapah dengan keras akan mengalami lebih sedikit rasa sakit psikis atau emosional daripada mereka yang tidak melakukannya, mereka juga mengalami kurangnya sensitivitas terhadap rasa sakit fisik," kata Dr Philipp. 

"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tekanan sosial, seperti penolakan dan pengucilan, tidak hanya terasa menyakitkan tetapi juga meningkatkan sensitivitas orang terhadap rasa sakit fisik," katanya. 

"Bersumpah serapah atau mengumpat bekerja mengurangi rasa sakit sosial dan fisik, dengan mengencerkan intensitas rasa sakit dan dengan mengalihkan perhatian orang ke rasa sakit," tambah Philipp.

Baca Juga: Polusi Udara Ternyata Pengaruhi Kebahagiaan dan Kesehatan Mental

Tetapi orang-orang perlu menyadari konteks dan siapa yang ada di hadapan mereka sebelum mereka melepaskan semburan sumpah serapah.

ilustrasi perempuan marah, kesal
ilustrasi perempuan marah, kesal

Dia memperingatkan bahwa bersumpah serapah setiap hari atau dalam situasi yang tidak diperlukan dapat melemahkan kekuatan kata-kata kotor Anda. Artinya jika terlalu sering bersumpah serapah, kata-kata kotor Anda akan kehilangan efektivitasnya. 

Oleh karena itu, Philipp menyarankan agar Anda berhemat dengan kata-kata umpatan itu, keluarkan di saat Anda benar-benar membutuhkannya. 

"Yang jelas adalah bahwa bersumpah bukanlah reaksi maladaptif sepenuhnya terhadap ibu jari yang sakit atau patah hati," katanya.

Philipp menekankan bahwa bersumpah bukanlah perbaikan cepat bagi orang yang mengalami rasa sakit emosional yang serius seperti trauma atau tekanan psikis serius lainnya. 

Penelitian ini ditulis bersama dengan Laura Lombardo dari Universitas Queensland dan diterbitkan di European Journal of Social Psychology. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI