Suara.com - LIPI optimis alat tes corona jenis baru yang tengah dikembangkan memiliki sensitivitas setara uji PCR dan bakal menggantikan rapid test.
Pandemi corona membuka mata berbagai pihak betapa pentingnya peran para peneliti.
Jumat (26/06), dalam jumpa pers virtual, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko memaparkan sejumlah perkembangan penelitian yang telah dilakukan LIPI selama pandemi Covid-19.
Salah satunya pelatihan intensif 808 Tim Pemeriksa Covid-19 gelombang pertama yang telah dilaksanakan pada 31 Maret hingga 20 Mei silam.
Baca Juga: Fahri Hamzah Curhat Harga Tes Corona Mahal, Fadli Zon: Peluang Bisnis Baru
Pelatihan ini betujuan untuk meningkatkan kompetensi individu dalam menangani virus SARS-CoV2 sehingga dapat bekerja sesuai dengan kaidah biosafety dan biosecurity yang baik.
Pelatihan gelombang kedua rencananya akan dimulai awal Juli mendatang. LIPI juga terus mengembangkan riset untuk mendapatkan data spesimen dan digital dasar Covid-19 berbasis sampel uji Polymerase Chain Reaction (PCR).
Handoko menjelaskan bahwa pihaknya kini tengah melakukan pemetaan whole genome sequence virus SARS-CoV2 dengan teknologi nanopore, mengembangkan alat kesehatan seperti alat terapi oksigen bertekanan tinggi, UVC helmet, hand sanitizer, dan disinfektan.
Selain itu mengembangkan pula alat tes jenis baru, hingga mencari kandidat obat Covid-19 dari koleksi ekstrak senyawa keanekaragaman hayati lokal.
Kembangkan alat tes RT-LAMP
Baca Juga: Diduga Ketakutan Tes Corona, Pasar Ayub Kebon Jeruk Mendadak Sepi Pedagang
Alat tes jenis baru yang tengah dikembangkan LIPI diberi nama Reverse Transcription Loop-mediated Isothermal Amplification Turbidimetry (RT-LAMP).