Suara.com - Tubuh yang tetap terhidrasi salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Selain itu, tubuh yang dehidrasi juga buruk untuk kulit dan bisa menyebabkan kematian bila terlalu parah.
Hal ini juga sangat penting ketika cuaca panas. Tapi, seringkali seseorang mengabaikan tanda-tanda tubuh yang dehidrasi, salah satunya rasa haus.
Adapun tanda-tanda lain dehidrasi ringan, termasuk sakit kepala, merasa kepanasan, lelah, mulut kering dan mual.
Dr Keith Grimes, seorang dokter umum di Babylon, mengatakan tubuh akan kehilangan banyak air melalui keringat dan pernapasan ketika cuaca panas. Kondisi panas ini tentu meningkatkan risiko menjadi dehidrasi.
Baca Juga: WHO: Butuh Waktu Lebih Lama Hingga Vaksin Virus Corona Tersedia, Kenapa?
"Untungnya, manusia bisa beradaptasi dengan cepat dan tubuh memiliki sejumlah mekanisme untuk menjaga keseimbangan kadar cairan. Sensor di dalam otak akan membantu mendeteksi perubahan dalam status hidrasi, memicu rasa haus dan mengurangi buang air kecil," jelas Keith Grimes dikutip dari Metro UK.
Keith Grimes pun menjelaskan bahwa tidak ada bukti kalau rasa haus adalah tanda tubuh sudah dehidrasi parah. Jadi, perhatikan tanda-tanda ringan dehidrasi pada tubuh.
Beberapa orang mungkin mudah mendeteksi tanda-tanda dehidrasi ringan pada tubuhnya. Tapi, ada pula orang yang kesulitan mendeteksi kondisi tersebut.
Dalam kondisi itu, seseorang bisa membuat jadwal minum yang teratur sepanjang hari, meskipun hanya minum dalam jumlah sedikit.
Grimes mencatat bahwa seiring bertambahnya usia, respos haus seseorang terhadap dehidrasi akan berkurang. Karena itu, seseorang perlu memastikan minum teratur tanpa menunggu rasa haus seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Penelitian Terbaru: Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona dalam 34 Menit
Begitu pula dengan anak-anak, mereka mungkin juga kesulitan mengetahui tanda-tanda dehidrasi. Karena itu, orangtua perlu memastikan anak-anak tetap terhidrasi.