Sakit Kepala Justru Baik untuk Kesehatan Tubuh, Ini Penjelasan Ahli Saraf!

Jum'at, 26 Juni 2020 | 16:17 WIB
Sakit Kepala Justru Baik untuk Kesehatan Tubuh, Ini Penjelasan Ahli Saraf!
Ilustrasi sakit kepala. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sakit kepala tentu mengganggu aktivitas sehari-hari manusia. Tapi, rasa sakit kepala ini ternyata juga penting bagi tubuh.

Amanda Ellison, ahli saraf sekaligus penulis buku"Splitting: The Inside Story of Headaches", mengungkapkan bahwa sakit kepala sesungguhnya hal baik dan penting bagi tubuh kita.

Sakit kepala bisa merupakan tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang salah dalam tubuh. Rasa sakit ini bisa terjadi ketika ada gangguan antara apa yang dibutuhkan otak dan apa yang dibawa oleh sistem pembuluh darah.

Jika sistem visual Anda perlu bekerja lebih keras, karena Anda lupa mengenakan kacamata. Maka, semakin banyak darah yang akan dialihkan ke bagian sistem visual untuk membantu mengatasi permasalahan Anda.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Meningkat, Australia Nekat Longgarkan Karantina

Contoh lainnya ketika Anda tidak makan di siang hari, maka darah tidak akan memiliki banyak glukosa. Sehingga lebih banyak darah yang dialihkan ke sistem visual untuk menyediakan energi yang dibutuhkan.

Ilustrasi sakit kepala atau pusing. (Shutterstock)
Ilustrasi sakit kepala atau pusing. (Shutterstock)

Kemudian, semua pembuluh darah menjadi lebih besar atau melebar, suatu proses yang disebut vasodilatasi untuk membawa lebih banyak darah dengan cepat dan meregangkan dinding mereka di luar batas nyaman, memicu reseptor rasa sakit di pembuluh darah.

"Jadi rasa sakit ini menunjukkan ada suatu masalah. Rasa sakit itu bertindak sebagai peringatan dini yang perlu kita pahami," jelas Amanda dikutip dari Mirror.

Sementara itu, banyak pula orang yang beranggapan bahwa cokelat bisa menyebabkan sakit kepala. Faktanya, beberapa jenis makanan manis seperti cokelat justru membantu mencegah rasa sakit.

Hal ini disebabkan oleh serotonin, hormon bahagia yang mengatur suasana hati. Kurangnya hormon serotonin dalam tubuh bisa menyebabkan depresi dan ketidakbahagiaan.

Baca Juga: Pesta Ulang Tahun Berujung Petaka, 18 Tamu Terinfeksi Virus Corona

Serotonin juga membantu pembuluh darah mengerut, mengurangi peradangan dan membantu menghambat transmisi sinyal rasa sakit ke otak. Sehingga kita merasa lebih sedikit rasa sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI