Suara.com - Mi instan merupakan salah satu makanan paling mudah ditemui dengan proses memasak sederhana tanpa memerlukan waktu yang lama.
Meski banyak digemari, mi instan memiliki citra sebagai makanan berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak. Salah satunya, adanya mitos mi instan dapat membuat usus lengket. Benar gak sih?
Dokter Spesialis Gizi Hilna Khairunisa Shalihat, M.Gizi, Sp.GK mengatakan mi instan dan semua makanan yang mengandung pengawet akan sulit diserap oleh tubuh.
"Tidah hanya mi instan, semua yang mengandung banyak pengawet, itu xenobiotik," katanya.
Baca Juga: Ada Orang Temukan Ulat Dalam Mi Instan, Warganet: Kok Rasanya Janggal?
Xenobiotik sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk senyawa asing yang masuk ke tubuh makhluk hidup. Adapun yang termasuk golongan dari xenobiotik adalah pewarna, pemutih, pestisida, pengawet, dan obat-obatan
"Xeno itu asing, biotik itu sesuatu yang masuk biota yang asing. Jadi kalau ada xenobiotik masuk ke saluran cerna udah di cerna lambung nggak selesai, di usus juga nggak selesai, mau diserap nggak bisa," ujar dr. Hilna dalam acara webinar FibreFirst beberapa waktu lalu.
Xenobiotik sulit untuk diserap tubuh, alhasil bisa bertahan di usus dan menjadi lengket hingga bisa menimbulkan peradangan.
"Ketika lengket di situ maka akan terjadi peradangan, kalau makan nggak bener ususnya bisa meradang. Dia sudah meradang dia akan minta tolong, tubuh kita akan menghasilkan berbagai signal sehingga sistem imunnya menyerang di situ (di usus yang lengket)," paparnya.
Nah, bahayanya jika ini terjadi terus menerus usus terpapar dengan pengawet yang tidak bisa diserap tubuh. Maka, bagian yang lengket itu akan menebal, dan biasanya harus dioperasi untuk memotongnya.
Baca Juga: Masih Berani Sering Makan Mi Instan Setelah Nonton Video Ini?
"Gejalanya kalau udah parah harus membutuhkan tindakan operasi, karena lengket namanya adhesi," tutupnya.
Adhesi sendiri adalah perlengketan yang terjadi pada usus, kondisi terjadinya penempelan antara jaringan pencernaan dan otot di dinding perut. Normalnya, organ pencernaan saling bergesekan dengan lembut dengan kondisi licin bukan saling menempel.