Selain itu suami dan istri yang memiliki gen serupa lebih banyak melaporkan ketidakpuasan terhadap pernikahan mereka jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki kombinasi alel berbeda.
Dengan begitu, suami yang memiliki salinan sel alel T akan lebih kesulitan mengarikan perilaku istri yang pada akhirnya berdampak pada kepuasan dalam pernikahan.
Meskipun demikian, peneliti menekankan untuk tidak dibenarkan untuk menjadikan gen sebagai faktor tunggal dalam masalah pernikahan.
"Berasumsi bahwa satu gen dapat membuat atau menghancurkan suatu pernikahan akan meremehkan kompleksitas genetika dan perkawinan itu sendiri. Ada kemungkinan bahwa gen tertentu mungkin lebih atau kurang merugikan tergantung pada profil genetik pasangan Anda," tegas Mattson.
Baca Juga: Marah, Tina Toon Desak Pembakar Bendera PDIP Dihukum
Namun demikian, Mattson menyatakan masih ada implikasi praktis terhadap temuannya.
"Para peneliti menunjukkan bahwa dukungan dari pasangan dapat melindungi efek buruk stres pada kesehatan mental dan fisik. Menyaring calon suami yang memiliki jenis gen TT pada OXTR dapat membantu mengidentifikasi mereka yang berisiko mengalami masalah terkait dengan stres," catat Mattson.