Ada 39 pasien lebih lanjut menunjukkan tanda-tanda kebingungan atau perubahan perilaku yang mencerminkan perubahan keadaan mental. Tujuh dari pasien itu mengalami peradangan otak yang secara medis disebut ensefalitis.
Selain itu 23 pasien yang tersisa mengalami kondisi mental yang berubah didiagnosis dengan kondisi kejiwaan, termasuk psikosis, sindrom seperti demensia, dan gangguan suasana hati.
"Laporan ini menggambarkan kasus-kasus penyakit neurologis dan kejiwaan yang sering menyerang kadang-kadang dikaitkan dengan Covid-19 yang parah pada pasien yang dirawat di rumah sakit," kata Michael Sharpe, profesor kedokteran psikologis di Universitas Oxford.
"Ini mengingatkan kita bahwa Covid-19 lebih dari infeksi pernafasan dan kita perlu mempertimbangkan kaitannya dengan berbagai penyakit lain," tambahnya.
Baca Juga: Bebas Virus Corona, Vietnam Belum Siap Buka Akses untuk Wisatawan Asing
Sharpe menambahkan, penelitian lebih lanjut tetap masih diperlukan.