Hazra juga mengatakan bahwa saat ini tidak ada ilmu yang mendukung kebijakan pelarangan pria yang melakukan hubungan seks dengan pria untuk menyumbang darah mereka.
Ia menegaskan, bahwa seharusnya tidak ada komunitas spesifik yang dilarang untuk menyumbang tapi lebih pada penilaian risiko individu.
"Harusnya lebih pada penilaian risiko individu untuk setiap donor, terlepas dari apakah mereka gay atau straight," kata Hazra.
Baca Juga: Studi: Plasma Darah dari Pasien Covid-19 yang Sembuh Aman Digunakan