Suara.com - Di masa pandemi virus corona atau Covid-19, banyak orang mengungkapkan bahwa dirinya mengalami gangguan kecemasan.
Tapi yang tidak banyak diketahui orang bahwa gangguan kecemasan ini juga bisa terjadi karena kurangnya asupan cairan atau hidrasi.
Dalam webinar "Hidrasi Sehat dan Mindfulness untuk Kurangi Kecemasan Hadapi Normal Baru", Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK, gangguan fungsi kognitif manusia dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti kondisi lingkungan, dan faktor internal seperti kondisi dalam tubuh.
"Kondisi tubuh yang tidak normal, seperti dehidrasi, dapat memperparah tingkat kecemasan seseorang sehingga berdampak negatif pada kualitas hidup mereka," ujar Diana, Kamis, (25/6/2020).
Baca Juga: Hitung Yuk, Apakah Kamu Alami Gangguan Kecemasan Selama Pandemi?
Sayangnya, data menunjukkan bahwa 1 dari 4 orang dewasa, serta 1 dari 5 anak dan remaja di Indonesia nyatanya masih belum secukupnya memenuhi kebutuhan hidrasi mereka.
Diana mengungkapkan, studi menunjukkan bahwa dehidrasi dapat mengganggu fungsi kognitif dan memengaruhi suasana hati (mood) seseorang.
"Padahal fungsi kognitif memegang peranan penting dalam mengatur persepsi, cara berpikir, kemampuan mengingat, dan merasakan emosi.
Menurutnya, 75 persen otak manusia terdiri dari air, apabila tubuh kehilangan sedikitnya 2 persen saja dari jumlah total air dalam tubuh, hal ini dapat mengganggu fungsi tubuh kita, termasuk otak.
"Akibat dari fungsi kognitif dan mood yang terganggu, seseorang akan merasa konsentrasinya menurun, mudah mengantuk dan lelah, serta lebih mudah cemas dan tegang,” ujar Diana.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona Picu Agoraphobia Karena Kecemasan, Ini Kata Psikolog!
Oleh karena itu, dr. Diana menekankan pentingnya memerhatikan frekuensi minum air demi menjaga kelancaran fungsi otak dan memelihara kesehatan tubuh.