Selain Jamur Enoki, Ini 4 Makanan Lain yang Pernah Sebabkan Wabah Listeria!

Kamis, 25 Juni 2020 | 14:34 WIB
Selain Jamur Enoki, Ini 4 Makanan Lain yang Pernah Sebabkan Wabah Listeria!
Jamur enoki. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah produk jamur enoki yang diimpor dari Korea Selatan telah ditarik peredarannya di Amerika Serikat, Australia, Kanada, karena terbukti telah menyebabkan wabah listeria.

Atas dasar ini, Kementerian Pertanian pun melakukan hal yang sama, meski hingga kini belum ada kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah listeria di Indonesia.

"Sampai dengan hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut," ujar Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (25/6/2020).

Namun, tidak ada salahnya untuk mencegahnya bukan?

Baca Juga: Kerap Dianggap Bakteri Baik, Ternyata Probiotik Tak Beri Manfaat Signifikan

Listeria atau listeriosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria monocytogenes.

Jamur Enoki. (Shutterstock)
Jamur Enoki. (Shutterstock)

Beberapa orang dengan infeksi listeria, paling umum orang tua berusia 65 tahun ke atas dan orang dengan sistem kekebalan lemah, mengalami infeksi parah pada aliran darah (menyebabkan sepsis) atau otak (menyebabkan meningitis atau ensefalitis).

Dilansir dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyebut wabah listeria juga sering dikaitkan dengan produk susu.

"Penyelidik telah melacak wabah pada keju lunak, seledri, kecambah, melon, dan es krim," tulis CDC. Berikut beberapa makanan yang menyebabkan wabah listeria di Amerika Serikat selain jamur enoki.

1. Keju lunak

Baca Juga: Kenali Infeksi Bakteri Salmonella, Bisa Fatal jika Tidak Segera Dirawat!

Keju lunak yang dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi (atau susu mentah) diperkirakan 50 hingga 160 kali lebih mungkin menyebabkan infeksi listeria.

Berdasarkan laman Himitepa Institut Pertanian Bogor, proses pasteurisasi merupakan proses pemanasan susu segar untuk membunuh organisme merugikan, salah satunya bakteri.

2. Kecambah mentah

Kecambah membutuhkan kondisi hangat dan lembap untuk tumbuh dan berkembang. Kondisi ini juga ideal untuk pertumbuhan bakteri, termasuk Listeria, Salmonella, dan E. coli.

Untuk mengurangi risiko, masak kecambah secara menyeluruh, jangan hanya dibilas atau dimasak ringan.

Melon Kuning. (Shutterstock)
Melon Kuning. (Shutterstock)

3. Melon

CDC menyarankan untuk langsung memakan melon yang sudah dipotong. Simpan sisa potongan melon di lemari es pada suhu 5 derajat Celicus atau lebih dingin dan tidak lebih dari tujuh hari.

Segera buang melon potong yang disimpan dalam suhu kamar selama lebih dari empat jam.

4. Susu mentah (tidak dipasteurisasi)

Susu mentah dapat membawa bakteri berbahaya, termasuk listeria dan kuman lain yang dapat membuat orang sangat sakit atau berisiko fatal. Meski mungkin untuk mendapatkan penyakit bawaan makanan dari banyak jenis makanan, susu mentah adalah salah satu yang paling berisiko.

Susu mentah yang dibuat menjadi produk lain, seperti keju lunak, es krim, dan yogurt, juga dapat menyebabkan infeksi berbahaya, salah satunya listeria. Maka saat mengonsumsi produk ini, pastikan dibuat dari susu yang dipasteurisasi atau matang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI