Berlebihan Cuci Tangan, Apakah Anda Termasuk OCD?

Rabu, 24 Juni 2020 | 18:25 WIB
Berlebihan Cuci Tangan, Apakah Anda Termasuk OCD?
Ilustrasi cuci tangan. (Dok: Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cuci tangan kini menjadi kebiasaan baru yang harus dilakukan sesering mungkin saat pandemi Covid-19. Pada orang dengan obsessive compulsive disorder atau OCD, hal ini bisa memperparah gejala yang dimilikinya.

"Ini (pandemi) masih berjalan terus, tapi pada pasien sudah OCD, biasanya gejalanya makin berat. (Kalau) biasanya cuci tangan setengah jam, ini bisa 2 jam tanpa berhenti sampai terkelupas semua," ujar dokter spesialis kejiwaan dr. Elisa Tandiono, Sp.KJ dalam acara Webinar, Rabu (24/6/2020).

Memang, saat ini kita diminta untuk menjaga kebersihan, dengan cara rajin mencuci tangan dan berganti masker. Meski frekuensinya meningkat, tapi masih sesuai proporsi. Inilah yang masuk sebagai kategori normal.

Lalu, bagaimana dengan penderita OCD? Mereka biasanya terlalu cemas pada kebersihan dan keteraturan, sehingga cenderung akan melakukan tindakan yang berulang-ulang.

Baca Juga: Peneliti: Akhiri Pandemi dengan Pakai Masker, Jaga Jarak, dan Cuci Tangan

Nah, Anda bisa mencari tahu apakah Anda atau orang di sekitar Anda termasuk kategori OCD atau bukan, dengan menjawab daftar pertanyaan di bawah ini dengan 'Iya' atau 'Tidak' sebagai skrining awal.

1. Apakah sering mencuci berulang-ulang, hingga melebihi batas wajar dan tidak proporsional?

2. Apakah suka mengecek sesuatu berulang, seperti tabung gas, air, pintu, dan sebagainya?

3. Ada nggak pikiran yang terus menerus datang, tapi tidak mampu menghilangkannya?

4. Apakah ketika melakukan kegiatan harian, Anda lama menyelesaikannya, misalnya keluar dari kamar mandi, atau cuci tangan?

Baca Juga: Salut! Sopir di Parepare Siapkan Fasilitas Cuci Tangan di Atas Angkot

5. Apakah merasa terlampau khawatir dengan keteraturan?

Nah, jika ada salah satu saja dari 5 pertanyaan di atas yang dijawab dengan 'Iya', maka ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke profesional untuk mendapat diagnosis lebih lanjut.

"Selain psikoterapi, lebih baik konsultasi karena memerlukan obat medikal, anatomi dan biologinya yang ada di bagian depan otak yang membuat OCD muncul. Kalau pasien berkonsentrasi menahannya, sering gagal," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI