Suara.com - Obesitas atau kegemukan salah satu faktor yang meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit kronis dan masalah kesehatan fisik lainnya.
Tapi, para peneliti mengatakan orang usia 50 tahun ke atas dengan obesitas memiliki risiko 31 persen lebih besar mengalami demensia.
Para peneliti pun memperingatkan bahwa bahayanya akan jauh lebih tinggi bila kondisi ini dialami oleh seorang wanita.
Andrew Steptoe dari University College London menyebut demensia adalah jenis alzheimer yang paling umum dan tantangan kesehatan utama.
Baca Juga: Waspada Kesemutan di Tangan dan Kaki, Bisa Jadi Gejala Virus Corona
Menurut Andrew dalam International Journal of Epidemiology, demensia salah satu tantangan kesehatan utama sejak abad ke-21 yang bisa mengancam keberhasilan penuaan populasi.
"Temuan kami menunjukkan bahwa peningkatan tingkat obesitas akan menambah masalah," kata Andrew dikutip dari The Sun.
Identifikasi tingkat risiko demensia melalui beberapa faktor, salah satunya faktor gaya hidup. Harapannya, seseorang bisa mencegah terjadinya demensia dengan mengubah gaya hidup.
Dr Dorina Cadar, dari Institut Epidemiologi dan Perawatan Kesehatan UCL, mengatakan temuan ini memberikan bukti baru bahwa obesitas mungkin memiliki implikasi penting dalam hal risiko demensia.
"Baik BMI dan status lingkar pinggang harus dipantau untuk menghindari komplikasi metabolik atau vaskular," jelas Dorina.
Baca Juga: Duduk di Lorong Tingkatkan Risiko Penularan Covid-19, Ini Alasannya
Karena itu, mengurangi berat badan ke tingkat optimal direkomendasikan dengan mengadopsi pola makan sehat dan seimbang, seperti diet Mediterania.
Selain itu, latihan fisik yang tepat dan pengurangan konsumsi alkohol bisa memperpanjang usia harapan hidup.
Di sini, tim peneliti telah menganalisis data lebih dari 6.500 orang yang merupakan bagian dari English Longitudinal Study of Aging. Basis data lebih dari 50-an menyimpan informasi tentang kesehatan.