Suara.com - China kembali mendapatkan kasus-kasus baru virus corona yang terpusat di pasar makanan grosir Beijing. Meskipun begitu, otoritas Beijing menyebut bahwa wabah di kota itu telah terkendali.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP) seorang pakar kesehatan senior memang menganggap wabah di Beijing telah terkendali, tetapi risiko penyebaran di masyarakat masih tetap ada.
Sementara sebagian besar kasus yang dilaporkan pada akhir pekan dikaitkan dengan pasar Xinfadi, beberapa kasus lain tidak memiliki sumber infeksi yang jelas.
Feng Zijian, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) juga menegaskan, bahwa wabah di Beijing masih terkendali meskipun telah mendapatkan 227 kasus dalam waktu 10 hari.
Baca Juga: Duh, Giliran Salmon Dicap Jadi Sumber Kasus Corona di Beijing
"Dengan menganalisis jumlah infeksi, timbulnya gejala dan sumber infeksi, kita dapat melihat wabah di antara mereka yang memiliki paparan langsung dengan Xinfadi akan segera berakhir," kata Feng dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah, Senin (22/6/2020).
“Kasus-kasus baru sebagian besar turun ke penyebaran masyarakat oleh mereka yang telah terpapar ke pasar, tetapi tingkat penularannya sangat rendah,” tambahnya.
Menurut Feng, terkendalinya wabah baru yang muncul di Beijing masih bisa terkendali karena respons cepat pihak berwenang terhadap gugus Xinfadi.
"Wabah Beijing ditemukan sangat awal dan langkah-langkah kontrol yang kuat telah secara efektif menahan penyebaran penyakit," katan Feng.
"Namun, para penyelidik masih berusaha menentukan bagaimana pasar menjadi pusat transmisi untuk virus corona," tambahnya.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Tipe C Virus Corona pada Kasus Baru Beijing
Beijing telah memulai program pengujian besar-besaran untuk orang-orang yang mungkin berhubungan dengan patogen yang ditemukan di Xinfadi. Pada hari Minggu (21/6/2020), biro kesehatan Kota Beijing mengatakan telah lebih dari dua kali lipat kemampuan pengujian yang mereka lakukan, yakni 1 juta orang per hari.