Trump Tangguhkan Penelitian Covid-19, Virus Corona Mati di Musim Panas?

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 24 Juni 2020 | 10:35 WIB
Trump Tangguhkan Penelitian Covid-19, Virus Corona Mati di Musim Panas?
Presiden AS Donald Trump memberikan update pandemi virus corona, 15 April 2020. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berencana untuk memperlambat penelitian terkait Covid-19 di negaranya. Covid-19 sendiri telah menjadi pandemi global dan menginfeksi sembilan juta warga di seluruh dunia. Apa dasar dari keputusan Trump?

Di sisi lain, sebuah riset terbaru menguatkan anggapan bahwa matahari musim panas yang kuat mampu memusnahkan 90 persen atau lebih dari virus corona.

Berita mengenai Donald Trump yang memperlambat penelitian Covid-19 serta virus corona yang mati di bawah matahari musim panas masuk dalam daftar berita populer kanal Health Suara.com edisi Rabu, 24 Juni 2020.

1. Dikira Lelucon, Ternyata Trump Serius Ingin Memperlambat Pengujian Covid-19

Baca Juga: Pria Asal India Ini Klaim Temukan Obat Covid-19, Sembuh dalam 7 Hari

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. [BBC]
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. [BBC]

Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump mengatakan pada hari Selasa (23/6/2020) bahwa komentarnya selama akhir pekan tentang meminta staf untuk memperlambat tes  Covis-19 bukan sekadar lelucon

"Saya tidak bercanda. Biarkan saya memberi tahu Anda. Biarkan saya memperjelas," kata presiden Trump kepada wartawan sebelum bersikeras bahwa AS memiliki program pengujian terbesar di dunia seperti yang dilansir dari Huffpost.

Baca selengkapnya

2. Studi: Virus Corona Bisa Musnah Dalam 34 Menit Saat Musim Panas

Ilustrasi musim panas. (PIxabay/Free-Photos)
Ilustrasi musim panas. (PIxabay/Free-Photos)

Musim panas sebelumnya disebut-sebut mampu menghentikan persebaran virus corona.

Baca Juga: Jadi Pionir, Perusahaan Ini Uji Coba Obat Covid-19 dari Plasma Sapi

Kini, sebuah riset terbaru menguatkan anggapan tersebut dengan mengatakan bahwa matahari musim panas yang kuat mampu memusnahkan 90 persen atau lebih dari virus corona.

Baca selengkapnya

3. Kasus Virus Corona Meroket, Jerman Kembali Lakukan Lockdown

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Jerman kembali melakukan lockdown selama satu minggu setelah kasus infeksi coronavirus meroket. Kasus ini diduga berasal dari rumah jagal.

Lebih dari 1.500 orang telah dites positif terkena virus corona di rumah jagal Toennies di Rheda-Wiedenbrueck dan ribuan lainnya telah ditempatkan di bawah karantina untuk menghentikan wabah tersebut.

Baca selengkapnya

4. Siap-siap, Dua Juta Obat Remdesivir Untuk Pasien Covid-19 Akan Diproduksi

Remdesivir disebut obat virus Corona Covid-19 paling ampuh saat ini. (Photo by Dimitri Karastelev on Unsplash)
Remdesivir disebut obat virus Corona Covid-19 paling ampuh saat ini. (Photo by Dimitri Karastelev on Unsplash)

Obat anti virus remdesivir diketahui memiliki hasil penelitian menjanjikan bagi pasien virus corona atau Covid-19.

Kini, perusahaan bio-farmasi asal Amerika Serikat, Gilead Sciences Inc pada Senin (22/6) berencana memproduksi obat tersebut untuk dua juta pasien Covid-19. Demikian seperti dilansir dari Antara. 

Baca selengkapnya

5. Apa Itu Takikardia, Masalah Detak Jantung yang Diderita Jessica Iskandar?

Jessica Iskandar [Ismail/Suara.com]
Jessica Iskandar [Ismail/Suara.com]

Lewat sebuah unggahan di YouTube, Jessica Iskandar mengungkapkan bahwa diriny didiagnosis mengalami aritmia takikardia. Aritmia sendiri merupakan tanda atau gejala detak jantung yang lebih cepat (takikardia) atau lebih lambat dari normal (bradikardia).

Lalu, apa itu takikardia dan bagaimana gejala serta pengobatannya?

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI