Benarkah Vaksin Covid-19 Tidak Akan Maksimal untuk Lansia?

Rabu, 24 Juni 2020 | 09:00 WIB
Benarkah Vaksin Covid-19 Tidak Akan Maksimal untuk Lansia?
Ilustrasi lansia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksin terhadap Covid-19 mungkin tidak bekerja dengan baik pada orang tua atau lansia yang menjadi kelompok usia paling berisiko terserang Covid-19.

Dilansir dari The Guardian, Arne Akbar, profesor imunologi di UCL dan presiden British Society of Immunology, mengatakan para ilmuwan perlu mencari tahu apa yang salah dengan sistem kekebalan tubuh seiring bertambahnya usia.

“Satu hal yang jelas, bahkan pada orang tua yang sehat terdapat lebih banyak peradangan di seluruh tubuh. Kita perlu memahami dari mana datangnya peradangan itu,” kata Akbar.

"Tapi apa sumber peradangan pada awalnya? Itu adalah sesuatu yang benar-benar perlu kita tangani," tambahnya. 

Baca Juga: Inggris Uji Coba Tes Covid-19 No Swab, Potensi Temukan Pasien Tanpa Gejala

Akbar mengatakan sesuatu yang lain mungkin diperlukan untuk mendampingi vaksin pada lansia. Dampingan tersebut busa berupa steroid obat deksametason yang dapat memblokir peradangan.

“Jadi untuk lanisa, mereka mungkin perlu sesuatu seperti obat antiinflamasi, seperti mungkin deksametason bersamaan dengan vaksin untuk memberi Anda manfaat maksimal," ujar Akbar

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)

“Vaksin hanya akan membantu orang yang lebih muda secara maksimal dan itu memang akan baik, karena jika orang yang lebih muda tidak terinfeksi, mereka tidak akan menyebarkannya ke orang yang lebih tua," tambahnya. 

Meskipun begitu, Akbar menyatakan bahwa meski anak muda tidak tertular, itu  tidak akan secara langsung membantu kelompok yang lebih tua atau lansia.

Sarah Gilbert, profesor vaksininologi di Universitas Oxford yang memimpin penelitian vaksin Covid-19, mengatakan kepada komite Lords bahwa untuk pengembangan vaksin ia menjamin tidak satupun yang bisa sempurna.

Baca Juga: Kebiasaan Unik, Perempuan Ini Simpan Kuku Hingga Bertahun-tahun

Tetapi ia mengatakan vaksin yang bermanfaat tidak harus 100 persen efektif atau sempurna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI